Maling di Lumajang Tewas Diamuk Massa Usai 3 Kali Coba Lancarkan Aksinya

Syahri, pria 45 tahun dari Lumajang, tewas setelah dikeroyok massa saat mencoba mencuri di rumah warga.

Maling di Lumajang Tewas Diamuk Massa Usai 3 Kali Coba Lancarkan Aksinya
Maling di Lumajang Tewas Diamuk Massa Usai 3 Kali Coba Lancarkan Aksinya. Gambar : Ilustrasi Canva

BaperaNews - Seorang pria bernama Syahri (45), warga Desa Gucialit, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang, tewas diamuk massa setelah ketahuan hendak mencuri di sebuah rumah.

Peristiwa maling di Lumajang tersebut terjadi pada Sabtu malam (14/9), di Desa Barat, Kecamatan Padang, Kabupaten Lumajang.

Maling tersebut diketahui telah membobol pintu rumah sebelum aksinya dipergoki oleh pemilik rumah, yang langsung berteriak meminta pertolongan. Upaya melarikan diri oleh Syahri tidak berhasil, ia tertangkap oleh warga dan menjadi korban pengeroyokan hingga babak belur.

Kapolres Lumajang, AKP Ahmad Rochim, mengonfirmasi kejadian ini pada Minggu (15/9), di ruang jenazah RSUD dr. Haryoto, Lumajang.

Ia menjelaskan bahwa Syahri sempat dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang setelah mengalami luka parah akibat amukan massa. Namun, nyawa Syahri tidak tertolong meskipun telah mendapat perawatan medis. 

"Benar terjadi percobaan pencurian Sabtu malam, pelaku belum sempat mencuri karena sudah ketahuan oleh pemilik rumah. Pelaku sempat dikejar dan diamuk massa hingga meninggal dunia," ujar Rochim.

Sebelum peristiwa pengeroyokan tersebut, Syahri diketahui telah melakukan dua percobaan pencurian lainnya pada malam yang sama.

Baca Juga: Kantor Pegadaian Dibobol Maling di Bekasi, Sebanyak 9 Ponsel Raib Dicuri

AKP Ahmad Rochim menyebut bahwa Syahri mencoba mencuri di dua lokasi berbeda, yaitu rumah warga di Desa Kenongo, Kecamatan Gucialit, dan rumah warga di Desa Pasrujambe, namun aksi tersebut gagal karena warga menyadarinya. Meski sempat melarikan diri dari dua tempat sebelumnya, di Desa Barat, Syahri tidak berhasil lolos dari kejaran warga setempat.

"Pelaku sempat melakukan aksi serupa di tiga tempat kejadian perkara (TKP) malam itu, namun semuanya gagal karena ketahuan warga. Di dua tempat sebelumnya, pelaku berhasil kabur, namun di lokasi terakhir pelaku tertangkap dan dikeroyok massa," jelas AKP Rochim.

Polisi menyebut bahwa aksi Syahri dilakukan seorang diri tanpa ada keterlibatan orang lain. Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait motif pencurian dan rangkaian peristiwa tersebut.

AKP Ahmad Rochim menegaskan bahwa polisi terus melakukan upaya pencegahan kejahatan, termasuk meningkatkan patroli di daerah-daerah yang rawan aksi pencurian.

Meski demikian, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak main hakim sendiri dan segera melaporkan setiap dugaan tindak pidana kepada pihak berwenang.

"Pelaku bekerja sendiri. Untuk penyelidikan lebih lanjut, kami akan terus mendalami kasus ini, termasuk melakukan pemeriksaan lebih detail di lokasi kejadian dan mendengarkan keterangan saksi-saksi," tambah AKP Rochim. 

Polisi masih mendalami kasus ini, termasuk memeriksa lebih lanjut keterangan dari warga yang terlibat dalam pengejaran dan pengeroyokan Syahri. Pelaku sempat dilarikan ke rumah sakit dengan kondisi kritis, namun akhirnya meninggal dunia pada Minggu (15/9) akibat luka yang terlalu parah.

Baca Juga: Viral! Pria Diduga Maling Tewas Terjepit Pintu di Kalteng Saat Mau Melancarkan Aksinya