Ada Hacker Anonymous Ancam PM Israel, 'Kami Akan Bertindak'
Anonymous mengancam tindakan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, terkait serangan dan genosida di Gaza. Simak selengkapnya di sini!
BaperaNews - Sebuah video berdurasi 2 menit 20 detik diunggah oleh kelompok peretas Anonymous Global melalui akun @AnonGlobalNow01 pada Jumat, (11/11) mengancam Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk menghentikan genosida dan serangan terhadap penduduk Palestina di Jalur Gaza.
Dalam video tersebut, seorang individu bertopeng Guy Fawkes dari film "V for Vendetta" memperkenalkan diri dan menyampaikan ancaman kepada Netanyahu.
"Mata kami yang waspada telah menyaksikan kekejaman yang dilakukan terhadap warga Palestina di Gaza di bawah kepemimpinan Anda," ujar Anonymous. Mereka mengecam bombardir Israel yang disebut mengakibatkan kehancuran tak ternilai, dengan lebih dari 4.000 anak-anak terluka dan terdampar.
Kelompok peretas ini mengancam akan mengambil tindakan sebagai tanggapan atas kelanjutan serangan dan genosida tersebut. Anonymous juga mendukung warga Palestina yang menjadi korban serangan dan meminta warga Israel untuk menuntut pertanggungjawaban dari para pemimpin mereka serta menentang pertumpahan darah yang disebut tidak masuk akal.
Baca Juga: Bikin Geger! Ternyata Albert Einstein Pernah Ramal Israel Bakal Runtuh
Hacker anonymous, yang terkenal dengan aktivitas hacktivist dan sering menggunakan topeng Guy Fawkes, telah terlibat dalam berbagai protes politik, aktivisme, peretasan, dan serangan siber. Mereka tidak memiliki struktur organisasi formal dan terdesentralisasi.
Serangan siber sebelumnya yang terkait dengan Israel melibatkan kelompok Anonymous Sudan, yang mengklaim meluncurkan serangan DDoS terhadap aplikasi Red Alert milik Israel pada bulan Oktober. Kelompok tersebut juga bersama kelompok lain mengklaim menghapus situs-situs web dari lembaga think tank Israel Policy Forum dan kementerian keuangan Israel.
Perlu diingat bahwa informasi ini disampaikan berdasarkan unggahan kelompok peretas dan bukan representasi resmi dari pihak berwenang.
Baca Juga: Coca-Cola dan Starbucks: Kami Tidak Berikan Dukungan Finansial ke Israel