Thailand Laporkan Dugaan Kasus Pertama Varian Mpox yang Lebih Parah

Thailand melaporkan kasus pertama varian baru Mpox, Clade 1b, yang lebih menular dan mematikan.

Thailand Laporkan Dugaan Kasus Pertama Varian Mpox yang Lebih Parah
Thailand Laporkan Dugaan Kasus Pertama Varian Mpox yang Lebih Parah. Gambar : Ilustrasi Canva

BaperaNews - Thailand baru-baru ini melaporkan dugaan kasus pertama dari varian baru cacar monyet, atau yang sekarang dikenal sebagai Mpox, yang diduga lebih prah.

Varian baru ini, yang dikenal sebagai Clade 1b, sedang menjadi perhatian dunia karena sifatnya yang lebih mudah menular dan menyebabkan kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan varian sebelumnya, yakni Clade 1.

Menurut Kepala Departemen Pengendalian Penyakit Thailand, Thongchai Keeratihattayakorn, pasien tersebut adalah seorang pria Eropa berusia 66 tahun yang melakukan perjalanan ke Thailand dari sebuah negara di Afrika, tempat virus Mpox sedang mewabah.

Pasien tiba di Thailand pada 14 Agustus 2023, dan segera setelah tiba, ia mengalami gejala yang mencurigakan.

Pasien tersebut langsung menemui dokter pada 15 Agustus, dan saat ini telah dikarantina di rumah sakit untuk mencegah penularan lebih lanjut. Pejabat kesehatan Thailand dengan cepat melakukan tes laboratorium untuk mengonfirmasi jenis virus yang menginfeksi pasien ini.

Meskipun hasil akhir tes belum diumumkan, Thongchai menyatakan bahwa mereka yakin pasien tersebut terinfeksi varian Clade 1b, yang merupakan varian yang lebih mematikan dari Mpox.

Saat ini, Thailand berada dalam kewaspadaan tinggi untuk mencegah penyebaran virus Mpox lebih lanjut. Otoritas kesehatan telah melacak dan mengidentifikasi 43 orang yang mungkin telah melakukan kontak dengan pasien tersebut selama perjalanan.

Baca Juga: Hati-hati! Sebanyak 88 Kasus Cacar Monyet Ditemukan di Indonesia, Penularannya Melalui Kontak Langsung

Langkah-langkah karantina dan pengawasan ketat diberlakukan untuk memastikan bahwa virus tidak menyebar ke masyarakat umum.

Thongchai juga menambahkan bahwa tidak ada banyak waktu bagi pasien untuk melakukan kontak dengan orang lain setelah tiba di Thailand.

"Setelah dia tiba dari penerbangan, hanya ada sedikit waktu untuk berkontak dengan orang lain," ujarnya, mengutip dari Reuters.

Dengan langkah cepat yang diambil oleh otoritas kesehatan, diharapkan penyebaran virus ini dapat diminimalisir.

Varian Clade 1b dari Mpox ini telah menyebabkan peningkatan tajam dalam jumlah kasus dan kematian di beberapa negara Afrika sejak Juli 2023. WHO mencatat bahwa Clade 1b memiliki tingkat kematian sekitar 3,6 persen, yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan varian Mpox sebelumnya.

Penyebaran virus ini terjadi melalui kontak fisik dekat dengan orang yang terinfeksi, dan gejalanya meliputi demam, nyeri otot, serta lesi kulit yang menyerupai bisul.

Mpox, meskipun telah dikenal sejak lama, pertama kali ditemukan pada tahun 1958 di Denmark pada monyet yang digunakan untuk penelitian.

Namun, baru-baru ini WHO menetapkan Mpox sebagai darurat kesehatan masyarakat global atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC), untuk kedua kalinya dalam dua tahun terakhir.

Keputusan ini diambil karena peningkatan tajam dalam jumlah kasus dan penyebaran virus yang semakin meluas ke berbagai negara.

Thailand sebagai negara yang bergantung pada pariwisata tentu harus berhati-hati dalam menangani kasus ini. Kewaspadaan dan tindakan pencegahan yang ketat diperlukan untuk memastikan bahwa virus ini tidak menyebar lebih lanjut di negara tersebut. 

Pejabat kesehatan terus memantau perkembangan kasus ini dengan cermat, dan akan mengambil langkah-langkah lebih lanjut berdasarkan hasil tes laboratorium yang sedang dilakukan.

Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, tetapi waspada, serta mematuhi semua protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Baca Juga: Kasus Cacar Monyet di Jakarta Terus Bertambah, Kini Ada 19 Pasien