Kasus Cacar Monyet di Jakarta Terus Bertambah, Kini Ada 19 Pasien

Dinkes DKI Jakarta mengonfirmasi penambahan dua kasus cacar monyet, meningkatkan total kasus positif hingga 19.

Kasus Cacar Monyet di Jakarta Terus Bertambah, Kini Ada 19 Pasien
Kasus Cacar Monyet di Jakarta Terus Bertambah, Kini Ada 19 Pasien. Gambar : Ilustrasi Kreator BaperaNews Via Canva

BaperaNews - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta telah mengonfirmasi penambahan dua kasus cacar monyet atau monkeypox di ibu kota.

Dengan penambahan ini, total positif cacar monyet yang telah terdeteksi sejak tahun 2022 telah mencapai 19 kasus. Informasi ini didasarkan pada data yang dikumpulkan hingga tanggal 29 Oktober 2023 pukul 19.00 WIB.

Menurut Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, Ngabila Salama, dari total 19 kasus, hanya satu pasien yang dinyatakan sembuh pada Agustus 2022. Sementara 18 pasien lainnya masih termasuk dalam kategori kasus positif aktif, yang berarti mereka masih menjalani perawatan dan isolasi.

Ngabila menjelaskan karakteristik dari 18 pasien positif aktif ini. Semuanya adalah laki-laki dengan rentang usia antara 25 hingga 50 tahun. Mereka semua memiliki gejala ringan dan diduga tertular cacar monyet melalui kontak seksual.

Baca Juga : Kemenkes Beri Vaksin Cacar Monyet Mulai 24 Oktober, Siapa Saja yang Dapat?

Hingga saat ini, ada juga 10 orang yang diduga menderita cacar monyet dan sedang dalam pengawasan. Selain itu, ada 36 orang lain yang sempat masuk dalam kategori suspek, tetapi mereka telah dinyatakan negatif setelah menjalani pemeriksaan dengan metode PCR.

Salah satu langkah yang telah diambil oleh Dinkes DKI Jakarta adalah memberikan vaksin cacar monyet kepada mereka yang berisiko tinggi. Total sebanyak 383 orang telah menerima vaksinasi ini, meskipun targetnya adalah 495 orang.

Kasus cacar monyet yang pertama kali terdeteksi di Indonesia pada tahun 2022. Sebagai penyakit zoonosis, mpox dapat menular dari hewan ke manusia, dan salah satu sumber penularannya adalah melalui hewan pengerat, seperti tikus. Selain itu, kontak langsung dengan pasien yang terinfeksi atau benda yang terkontaminasi juga dapat menjadi jalur penularan.

Cacar monyet dapat menyebabkan gejala mirip flu, ruam kulit, dan bisul berisi cairan. Meskipun gejala-gejala ini biasanya ringan, ada kemungkinan komplikasi yang lebih serius. Oleh karena itu, penanganan yang tepat dan isolasi diperlukan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

Pihak berwenang terus mengawasi perkembangan kasus cacar monyet di Jakarta dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi masyarakat. 

Baca Juga : Kemenkes Sediakan Hot Line Anti Perundungan Calon Dokter Spesialis