Rusia Unggul Perang Di Ukraina, Amerika: Mereka Belajar Dari Kesalahan
Pasukan Rusia terus mendapatkan kemajuan selama perang dengan Ukraina, Pejabat Amerika Serikat (AS) mengakui hal itu dan mengatakan Rusia belajar dari kesalahan.
BaperaNews - Amerika Serikat (AS) mengakui keunggulan pasukan Rusia dalam mendapatkan kemajuan di perang melawan Ukraina. Dua pejabat Amerika Serikat (AS) di Intelijen Washington, menyebut Rusia banyak mendapatkan untung di Ukraina Timur karena belajar dari kesalahan ketika di awal perang.
Pejabat tersebut juga mengatakan koordinasi serangan darat dan udara milik Rusia jauh lebih baik dari sebelumnya. Rusia saat ini sedang meningkatkan logistik dan memperluas arah rute pasukannya setelah sempat disebut kewalahan menghadapi Ukraina di awal-awal perang.
Kemajuan serangan Rusia terlihat jelas dalam beberapa minggu terakhir dimana Rusia terus mencapai keberhasilan menguasai sejumlah wilayah Ukraina seperti Luhansk, Donbas, dan Donetsk. Rusia juga berhasil meluaskan kendali di Lysychank dan menguasai desa disana.
Rusia telah menguasai 55% wilayah Luhansk yang menjadi rumah bagi kelompok separatis Ukraina pro Moskow. Namun pejabat Amerika Serikat (AS) juga menggambarkan bahwa Rusia dan Ukraina sama-sama kehilangan banyak pasukan serta senjata.
Ketika mendapatkan serangan intensif dari Rusia, anggota parlemen Ukraina langsung melapor ke DPR AS, menurut mereka pasukan Moskow sudah menghitung jumlah persediaan amunisi sekutu untuk Kyiv. Moskow menanti pasukan Ukraina habis.
Baca Juga : Ini Alasan Krusial Jokowi Temui Rusia-Ukraina, Tak Hanya Jadi Pemimpin Asia Pertama
Pasukan Rusia dan Ukraina terus bertempur dengan sengit di Donbas sejak Mei 2022 lalu, perang ini menjadi penentu nasib wilayah tersebut. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bahkan meminta barat untuk mengirim senjata ke negaranya lebih cepat.
Serangan dari Rusia juga membuat tiga jembatan di Severodonetsk rusak sehingga pasukan Ukraina sulit mengevakuasi warga serta sulit memasok cadangan. Pada hari Jumat, Ukraina juga telah menarik pasukannya yang ada di Severodonetsk, langkah ini menjadi pertanda Rusia kian banyak menguasai Donbas.
“Angkatan bersenjata Ukraina harus mundur dari Severodonetsk, mereka sudah menerima perintah untuk melakukannya” ujar Gubernur Luhansk, Sergiy Gaiday. “Tidak masuk akan untuk tetap bertahan di wilayah yang terus menerus dibombardir. Severodonetsk hampir berubah jadi puing-puing, semua infrastruktur kritis sudah hancur, 90% kota rusak dan 80% rumah dibongkar” imbuhnya.
Berita terbaru dari perang Rusia Ukraina saat ini ialah kematian seorang pejabat Ukraina yang ditunjuk Rusia untuk memimpin Kherson tewas akibat sebuah ledakan pada hari Jumat 24 Juni 2022. Belum jelas siapa yang bertanggung jawab atas bom tersebut. “Iya, salah satu pejabat tewas. Dmitry Savluchenko, Kepala Departemen Anak Muda dan Olahraga, dia tewas dengan peledak yang terpasang di mobilnya” ungkap AFP.