Teror Bom Surat Di Spanyol Meluas, Kedubes AS Kena Sasaran

Teror bom surat menyebar di Spanyol, sejumlah petinggi Negara seperti PM Spanyol Pedro Sanchez hingga Kedubes AS menjadi sasaran teror tersebut.

Teror Bom Surat Di Spanyol Meluas, Kedubes AS Kena Sasaran
Kedubes AS kena sasaran teror bom. Gambar : AP Photo/Burhan Ozbilici

BaperaNews - Baru-baru teror bom surat dialami sejumlah petinggi Negara seperti PM Spanyol Pedro Sanchez hingga Kedubes AS. Kepolisian Spanyol pun menyelidikinya, teror bom surat berupa bahan peledak yang dimasukkan dalam sebuah amplop surat.

“Sebuah amplop berisi bahan piroteknik diterima di Kediaman resmi PM Sanches pada Kamis (24/11)”, bunyi pengumuman resmi Kementerian Dalam Negeri Spanyol pada Kamis (1/12). Amplop tersebut pun memicu ledakan kecil dan hancur ketika dibuka, sedangkan surat dikirim dari jalur pos umum.

Tidak hanya dialami oleh PM Spanyol, hal serupa juga dialami Kedubes AS, Kedubes Ukraina, Kementerian Pertahanan Spanyol, Pangkalan Udara Torrejon De Ardoz, hingga Markas Perusahaan Industri Pertahanan Instalaza.

Instalaza sendiri ialah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan peluncur granat, disumbangkan oleh Spanyol dan Ukraina. Akibat teror bom surat tersebut, satu petugas Keamanan di Kedubes Ukraina terluka akibat ledakan.

Pengadilan Tinggi Spanyol mengumumkan sedang mendalami teror bom surat ini, kajian telah dilakukan dalam waktu dekat sekitar dua pekan terakhir. “Dari karakteristik amplopnya, dan isinya serupa di lima kasus teror yang terjadi. Ada tanda yang menunjukkan surat itu dari Spanyol, kita tegaskan kita harus hati-hati, kita berada di awal masa penyelidikan” ujar Sekretaris Negara Keamanan Spanyol, Rafael Perez.

Baca Juga : Anwar Ibrahim Resmi Jadi PM Malaysia Usai Drama Pemilu

Hanya beberapa jam usai ia menyampaikannya, muncul surat lain dengan ciri sama, dicegat di Kedutaan AS di Madrid. Sedangkan Dubes Ukraina untuk Spanyol Serhii Pohorelstev menyalahkan dan menuduhkan Rusia atas teror ini.

Diketahui Kedubes Ukraina di Spanyol mendapat teror bom surat pada Rabu (30/11), korban yang terluka masih menjalani perawatan di rumah sakit. Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba meminta keamanan di semua kedutaan Ukraina ditingkatkan.

“Siapapun yang berada dibalik teror ledakan surat ini, mereka tidak berhasil mengintimidasi Diplomat Ukraina atau menekan kami” tegasnya.

Menurut Ukraina, serangan teror bom surat terjadi tepat ketika Spanyol hendak mengirim tambahan bantuan senjata ke Ukraina dan bantuan kemanusiaan lainnya.

“Kami menyadari ini metode teroris Negara aggressor. Metode dan serangan Rusia membuat kami siap menghadapi segala bentuk insiden, teror, provokasi, maupun serangan” tuturnya.

Rusia sendiri hingga berita ini disampaikan belum menanggapi, begitu pula dengan kepolisian Spanyol.

Baca Juga : Menlu Belarus Vladimir Makei Meninggal Mendadak Jelang Pertemuan Dengan Rusia