Oknum Guru di Sleman Perkosa 22 Laki-laki, Korban Kebanyakan Siswa

Seorang guru TK di Sleman, Yogyakarta, diduga terlibat dalam pencabulan terhadap 22 siswa, mayoritas di bawah umur.

Oknum Guru di Sleman Perkosa 22 Laki-laki, Korban Kebanyakan Siswa
Oknum Guru di Sleman Perkosa 22 Laki-laki, Korban Kebanyakan Siswa. Gambar : Dok. detik

BaperaNews - Seorang guru TK berinisial EDW (29) di Sleman, Yogyakarta, diduga terlibat dalam tindakan pencabulan terhadap 22 laki-laki, sebagian besar adalah siswa sekolah di bawah umur. 

Menurut keterangan Kapolsek Gamping, AKP Sandro Dwi Rahadian, mayoritas dari korban adalah anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama.

"Pelaku melakukan hubungan seksual menyimpang atau homoseksual dengan korban mayoritas anak. Total korbannya ada 22 orang, tiga korban usianya di atas 18 tahun," jelas Sandro saat konferensi pers di Mapolsek Gamping.

Kasus ini terungkap setelah orang tua salah satu korban menemukan video yang menunjukkan tindakan pencabulan. Penemuan ini menjadi titik balik yang memicu laporan resmi ke pihak berwajib.

"Diketahui adanya perbuatan tersebut dalam video di dalam HP yang dan ternyata benar bahwa pelaku video pencabulan itu adalah anak kandungnya," tambahnya.

Baca Juga: Pria Paruh Baya di Padang Cabuli Anak Disabilitas, Terpergok Kakak Korban di Kamar Mandi

Pelaku, EDW, merupakan seorang guru yang bekerja sebagai tenaga outsourcing di sebuah TK. Kapolsek menjelaskan lebih lanjut mengenai modus operandi pelaku dalam melakukan pencabulan terhadap siswa sekolah.

Modus yang digunakan pelaku adalah dengan menjalin kedekatan terlebih dahulu dengan para korban.

"Polanya itu diajak sebagai teman dulu, terus dikasih makan, terus setelah itu jadi. Awalnya diajak main ke rumahnya, kemudian karena di situ ada Wi-Fi, kemudian sering dikasih makan, akhirnya pelaku membujuk korban untuk melakukan kegiatan itu," ungkap Sandro. 

Setelah kejadian ini, pihak kepolisian berkomitmen untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut, diharapkan akan ada lebih banyak perhatian terhadap isu perlindungan anak di Yogyakarta, khususnya di Sleman. 

Baca Juga: Keji! Kakek 74 Tahun di Kemayoran Jakpus Cabuli Anak Berkebutuhan Khusus