Korban Erupsi Gunung Marapi Telah Ditemukan Semua, 23 Meninggal Dunia

Tim SAR gabungan dari TNI dan Polri berhasil menemukan seluruh korban erupsi Gunung Marapi, terdapat 23 korban yang meninggal dunia.

Korban Erupsi Gunung Marapi Telah Ditemukan Semua, 23 Meninggal Dunia
Korban Erupsi Gunung Marapi Telah Ditemukan Semua, 23 Meninggal Dunia. Gambar : Dok. CNBC/Polri

BaperaNews - Duka menyelimuti Sumatera Barat, setelah Gunung Marapi meletus dan merenggut nyawa belasan pendaki. Salah satu korban erupsi Gunung Marapi yang menjadi sorotan adalah Zhafirah Zahrim Febriana, seorang mahasiswi yang merekam momen mencekam selama erupsi.

Dalam video yang tersebar di media sosial, Zhafirah terlihat terkena muntahan abu vulkanik dan meminta pertolongan. Beruntung, Tim SAR gabungan dari TNI dan Polri serta warga setempat berhasil menyelamatkan nyawanya.

Zhafirah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi untuk mendapatkan perawatan intensif.

Rani Radelani, ibu Zhafirah, menyatakan bahwa putrinya masih terbaring di rumah sakit akibat luka bakar di wajah. Meskipun sudah bisa berbicara sedikit demi sedikit, keluarga tidak memaksa Zhafirah untuk menceritakan kronologi kejadian erupsi Gunung Marapi.

Zhafirah, mahasiswa Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang, aktif dalam kegiatan bela diri silat di kampus.

Pendakian Zhafirah ke Gunung Marapi merupakan pengalaman pertamanya. Sebelumnya, ia sempat melakukan trekking, namun tidak pernah naik ke puncak gunung. Izin dari keluarga diperoleh karena pada saat pendaftaran pendakian, tidak ada larangan maupun kenaikan status gunung yang disampaikan. 

Baca Juga : Gunung Anak Krakatau Erupsi 20 Kali, Warga Ngaku Sulit Tidur

Rani, yang mewakili keluarga Zhafirah, menyampaikan terima kasih kepada tim gabungan yang berjuang keras dalam pencarian korban. Ia mengakui bahwa Zhafirah merupakan salah satu dari 75 pendaki yang berhasil dievakuasi petugas saat Gunung Marapi meletus.

Zhafirah sempat mengirimkan video kondisinya yang terjebak erupsi. Dalam video tersebut, tubuhnya berwarna abu-abu karena terkena semburan abu vulkanik.

Meskipun lemas, Zhafirah meminta pertolongan kepada ibunya. Rani membenarkan bahwa video tersebut benar anaknya dan menegaskan bahwa Zhafirah mendaki bersama teman kampusnya.

Saat barang-barangnya hilang, Zhafirah menggunakan telepon milik pendaki lain untuk mengirimkan video. Rani menyampaikan bahwa Zhafirah dan temannya berencana pulang pada Minggu, 3 Desember 2023. Total 23 korban dikonfirmasi meninggal dunia dalam tragedi ini.

Tim SAR gabungan dari TNI dan Polri serta warga setempat telah bekerja keras dalam operasi pencarian dan evakuasi. Puluhan pendaki berhasil dievakuasi dari Gunung Marapi, dan meskipun ada korban jiwa, upaya tersebut memberikan harapan bagi keluarga yang masih menanti informasi tentang nasib kerabat mereka.

Baca Juga : Tradisi Warga Tlogolele Boyolali Sikapi Erupsi Gunung Merapi: Buat Api Unggun Depan Rumah