Ngamuk Ditagih Gaji oleh Kader, Kepala Desa di Aceh Timur Tendang Makanan buat Posyandu

Video viral menunjukkan Kepala Desa di Kebun Teumpeun, Aceh Timur, menendang meja makanan di posyandu setelah cekcok dengan kader posyandu mengenai gaji.

Ngamuk Ditagih Gaji oleh Kader, Kepala Desa di Aceh Timur Tendang Makanan buat Posyandu
Ngamuk Ditagih Gaji oleh Kader, Kepala Desa di Aceh Timur Tendang Makanan buat Posyandu. Gambar : Kolase Tangkapan Layar Instagram/@interaktive__

BaperaNews - Seorang Kepala Desa di Kebun Teumpeun, Peureulak, Aceh Timur, melakukan tindakan tidak terpuji dengan menendang meja makanan untuk anak-anak posyandu setelah terlibat cekcok dengan para kader posyandu terkait pembayaran gaji.

Insiden tersebut terjadi pada Sabtu (10/8) dan viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Instagram @interaktive__.

Dalam video yang beredar, terlihat suasana posyandu yang dihadiri puluhan ibu-ibu beserta anak-anak mereka. Di tengah kegiatan tersebut, para kader posyandu mulai mengungkapkan keresahan mereka karena gaji yang belum dibayarkan.

Mereka menuntut hak mereka yang belum diterima, terutama setelah mereka diberhentikan sepihak oleh pemerintah setempat.

Namun, alih-alih merespons dengan tenang, Kepala Desa tersebut justru kehilangan kendali dan meluapkan amarahnya.

Ia menendang meja tempat makanan yang disiapkan untuk anak-anak posyandu, menyebabkan makanan yang sudah disusun rapi dalam kemasan berjatuhan dan meja tersebut mengalami kerusakan parah.

Aksi arogan Kepala Desa tendang makanan ini disaksikan langsung oleh anak-anak yang datang ke posyandu bersama orang tua mereka.

Baca Juga: Emak-emak Ngamuk ke Kasir Minimarket Gegara Susu Tak Dingin, Minta Balikin Uang dan Ongkos Grab

Meski begitu, para kader posyandu tetap berusaha tenang dan terus mengungkapkan tuntutan mereka meski harus berhadapan dengan kemarahan pemimpin desa tersebut. Warga yang berada di lokasi kejadian hanya bisa terdiam menyaksikan kejadian tersebut.

Reaksi publik terhadap aksi Kepala Desa di Aceh ini cukup keras. Banyak warganet mengecam tindakan tersebut dan menyuarakan ketidakpuasan mereka melalui komentar di media sosial.

Beberapa di antaranya menyarankan agar Kepala Desa tersebut segera dicopot dari jabatannya karena dinilai tidak etis dan tidak pantas memimpin masyarakat.

Komentar seperti "Pecat. Tidak beretika. Didepan anak kecil," dan "Yang kaya gini mau menjabat 9 tahun per periode?" muncul dalam kolom komentar unggahan tersebut.

Warganet lain juga menyatakan bahwa tindakan tersebut telah membuka mata masyarakat desa terhadap sifat asli dari Kepala Desa tersebut.

Tidak sedikit yang memprediksi bahwa insiden ini akan diikuti oleh permintaan maaf dari Kepala Desa, namun banyak yang skeptis dan menganggap hal itu tidak cukup untuk menghapus tindakan yang telah dilakukannya.

"Percuma ujungnya cuma bikin video permintaan maaf," tulis salah satu komentar.

Saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak pemerintah setempat terkait tindakan Kepala Desa tersebut.

View this post on Instagram

A post shared by Bapera News (@baperanews)

 

Baca Juga: Gegara Paspor Lecet, Selebgram Aceh Ngamuk karena Gagal Berangkat ke Luar Negeri