Kronologi Masyita Tewas Saat Lomba Tarik Tambang IKA Unhas

Acara lomba tarik tambang yang dilaksanakan Ikatan Keluarga Alumni Universitas Hasanuddin (IKA Unhas) berakhir tragis, salah satu peserta bernama Masyita tewas dalam kegiatan tersebut.

Kronologi Masyita Tewas Saat Lomba Tarik Tambang IKA Unhas
Kronologi Masyita tewas saat lomba tarik tambang IKA Unhas. Gambar : jawapos.com/Fajar

BaperaNews - Acara lomba tarik tambang yang dilaksanakan Ikatan Keluarga Alumni Universitas Hasanuddin (IKA Unhas) Sulawesi Selatan berakhir maut, salah seorang peserta bernama Masyita tewas dalam acara tersebut. Detik-detik tewasnya Masyita terekam jelas di CCTV lokasi.

Kejadiannya pada Minggu (18/12), menampilkan sejumlah peserta lomba tarik tambang IKA Unhas di tengah Jl. Jenderal Sudirman, Batu Putih, sedang berbincang bersama. Tiba-tiba, muncul tali tambang berwarna putih di jalan tersebut, tertarik kencang dari Karebosi, para peserta pun kaget dan mengalihkan pandangan mereka ke sumber hentakan tali yang amat kencang.

Masyita berdiri sangat dekat dengan tali, ia terpental dan jatuh usai kakinya terkena hentakan tali, Masyita terbentur barrier beton di tengah jalan. Peserta lain pun segera menghampirinya dan menolong Masyita yang telah terkapar, beberapa peserta histeris dan panik.

Acara lomba tarik tambang IKA Unhas melibatkan 5.000 peserta, panjang tali tambanganya 1.540 meter, terbentang dari Jl. Ratulangi hingga Jl. Sudirman. Peserta dibagi dua tim untuk saling bertanding, polisi pun turun tangan untuk menyelidiki sebab pasti kematian korban.

Salah seorang warga yang juga saksi bernama Muh Fahmi menyebut tali terputus ketika hendak ditarik.

“Tiba-tiba tali tambang yang membentang tertarik keras sampai putus. Di lokasi menunggu lama, tunggu aba-aba dan instruksi untuk melakukan kegiatan tarik tambang itu, kan talinya sudah terbentang lama” katanya.

Baca Juga : Sukacita Berujung Malapetaka, Pemuda Tewas Tersambar Petir Saat Lomba Panjat Pinang

Hingga pukul 08.00 WIB, belum ada aba-aba panitia, sehingga para peserta termasuk korban mencari tempat duduk dan berteduh karena cuaca di lokasi sedang hujan ringan sejak subuh.

“Tidak ada aba-aba untuk memulai pertandingan sampai jam 8 lewat, sudah mendung itu, langit sudah hitam, peserta berteduh, disitulah kejadian, tali yang membentang tiba-tiba tertarik keras sampai putus. Setelah korban tertarik tali, dia masih tertarik sampai ke aspal, jatuh di aspal dan banyak perdarahan di kepalanya” terangnya.

Kapolsek Ujung Pandang Kompol Syarifuddin menegaskan kegiatan tarik tambang yang rencananya hendak didaftarkan ke MURI tersebut ternyata tidak mengantongi izin, sehingga polisi tidak ikut mengawal.

“Kegiatan ini kita tidak tahu karena kepolisian tidak diberi tahu. Kalau ada pemberitahuan kita pasti tempatkan personel untuk lakukan pengamanan” tutur Syarifuddin.

Syarifuddin menyebut tim INAFIS Polrestabes Makassar sedang melakukan olah TKP dan masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Sedangkan Panitia acara mengklaim pihaknya tidak lakukan kelalaian apapun, alias Masyita tewas murni karena kecelakaan.

“Murni kecelakaan ya tidak ada kelalaian dari pihak panitia, kami sudah himbau pakai toak pengeras suara menyampaikan” klaim salah satu peserta panitia.

Baca Juga : Kronologi Seorang Ibu Meninggal Saat Lomba Balap Karung Di Tasikmalaya