Geger Domba Bermata Satu di Cianjur, Mati Setelah Sehari Lahir

Domba bermata satu lahir di Cianjur pada 29 Juli 2024 dan menarik perhatian banyak orang.

Geger Domba Bermata Satu di Cianjur, Mati Setelah Sehari Lahir
Geger Domba Bermata Satu di Cianjur, Mati Setelah Sehari Lahir. Gambar: Dokumentasi Kades Sindangresmi

BaperaNews - Masyarakat di Cianjur, Jawa Barat, digemparkan dengan kelahiran seekor domba bermata satu. Domba yang lahir pada tanggal 29 Juli 2024 ini menjadi perbincangan hangat di kalangan warga setempat. Sayangnya, domba yang menarik perhatian banyak orang ini meninggal dunia hanya sehari setelah dilahirkan.

Domba bermata satu tersebut lahir di peternakan milik Agus di Kecamatan Warungkondang, Cianjur.

Kelahirannya yang tidak biasa ini menarik perhatian tidak hanya warga setempat, tetapi juga media dan netizen yang penasaran dengan fenomena langka tersebut. Banyak yang datang ke peternakan Agus untuk melihat langsung domba tersebut dan mengabadikan momen unik ini.

Agus menceritakan bahwa kelahiran domba bermata satu ini merupakan kejadian yang pertama kali dialaminya selama bertahun-tahun beternak.

"Saya sudah beternak domba selama lebih dari 20 tahun, tetapi baru kali ini melihat kejadian seperti ini. Domba ini lahir dengan kondisi fisik yang berbeda, dengan hanya satu mata di tengah kepala," ujarnya.

Fenomena kelahiran domba bermata satu ini, dalam dunia medis hewan, dikenal dengan istilah cyclopia. Cyclopia adalah kelainan bawaan yang sangat langka, di mana embrio mengalami gangguan dalam perkembangan otak sehingga hanya memiliki satu mata di bagian tengah kepala.

Penyebab dari kelainan ini bisa beragam, mulai dari faktor genetik hingga paparan racun atau infeksi selama masa kehamilan.

Baca Juga: Penjelasan Pakar Soal Ratusan Domba Di China Berputa-Putar Selama 10 Hari

Menurut drh. Rini, seorang dokter hewan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Cianjur, kasus cyclopia pada hewan ternak memang sangat jarang terjadi.

"Ini adalah kasus yang sangat langka. Cyclopia terjadi karena ada gangguan pada perkembangan otak dan struktur wajah saat masih dalam kandungan. Pada umumnya, hewan dengan kondisi ini memiliki harapan hidup yang sangat rendah," jelas drh. Rini.

Domba bermata satu ini memang menarik perhatian banyak pihak, termasuk para ilmuwan dan peneliti yang ingin mempelajari lebih lanjut mengenai fenomena cyclopia.

Namun, harapan untuk mempelajari lebih dalam terpaksa pupus setelah domba tersebut mati sehari setelah lahir. Domba ini ditemukan tidak bernyawa pada pagi hari 30 Juli 2024.

Di media sosial, kabar tentang domba bermata satu ini viral. Banyak netizen yang membagikan foto dan video domba tersebut, disertai berbagai spekulasi dan pendapat mengenai penyebab kematiannya. Beberapa netizen menganggap bahwa kelainan ini merupakan tanda alam, sementara yang lain mengaitkannya dengan mitos dan kepercayaan lokal.

Terlepas dari berbagai spekulasi yang beredar, para ahli menegaskan bahwa kasus seperti ini murni merupakan fenomena medis yang bisa dijelaskan secara ilmiah. Drh. Rini kembali menegaskan bahwa cyclopia adalah kelainan bawaan yang disebabkan oleh gangguan perkembangan selama masa kehamilan.

"Ini adalah masalah medis yang sangat kompleks dan jarang terjadi. Penting bagi kita untuk memahami fenomena ini dari sudut pandang ilmiah, bukan dari spekulasi yang tidak berdasar," tegasnya.

Baca Juga: Masih Ingat Kasus Pria Menikah Dengan Domba? Kini 4 Orang Jadi Tersangka, Termasuk Anggota DPRD