Penusukan Kelas Tari di Inggris, 3 Anak Dikabarkan Tewas, 5 Kritis
Tiga anak tewas dan lima lainnya kritis dalam insiden penusukan di kelas tari bertema Taylor Swift di London.
BaperaNews - Kejadian tragis terjadi di sebuah kelas tari bertema Taylor Swift di London, Inggris, di mana tiga anak dilaporkan tewas dan lima lainnya kritis akibat insiden penusukan. Peristiwa mengerikan ini terjadi pada tanggal 30 Juli 2024, sekitar pukul 15.00 waktu setempat, di sebuah studio tari yang terletak di pusat kota.
Kepolisian London segera merespons laporan insiden tersebut dan tiba di lokasi dalam waktu singkat. Para petugas menemukan delapan anak yang menjadi korban penusukan, tiga di antaranya dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian. Lima anak lainnya segera dilarikan ke rumah sakit terdekat dalam kondisi kritis.
Menurut laporan sementara dari pihak kepolisian, penusukan ini dilakukan oleh seorang pria yang tiba-tiba masuk ke dalam studio tari saat kelas sedang berlangsung.
Pelaku kemudian menyerang para siswa dengan menggunakan pisau, menyebabkan kepanikan dan kekacauan di dalam ruangan. Para instruktur tari dan staf lainnya berusaha menghentikan pelaku, namun upaya mereka tidak berhasil sampai akhirnya polisi datang dan menangkap pelaku.
Identitas pelaku penusukan belum diungkapkan oleh pihak kepolisian. Namun, diketahui bahwa pelaku adalah seorang pria berusia sekitar 17 tahun yang tidak memiliki hubungan langsung dengan para korban atau studio tari tersebut.
Motif di balik serangan ini masih dalam penyelidikan, namun pihak berwenang mencurigai adanya gangguan kejiwaan pada pelaku.
Baca Juga: Pria Tewas Ditusuk Tetangga di Lampung Gegara Geber Motor
Insiden ini memicu reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk pemerintah Inggris. Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menyampaikan rasa duka dan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban.
"Kami sangat terpukul oleh kejadian tragis ini. Pikiran dan doa kami bersama keluarga dan teman-teman dari anak-anak yang menjadi korban. Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk mendukung mereka di masa sulit ini," ujar Keir Starmer dalam sebuah pernyataan resmi.
Kepala Kepolisian London, Sir Mark Rowley, juga menyatakan komitmen untuk mengusut tuntas kasus ini dan memastikan bahwa pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal.
Mendapati berita ini, Taylor Swift mengaku sangat terpukul hingga ia mengungkapkan kesedihannya lewat unggahan di Instagram Story-nya.
"Kengerian serangan kemarin di Southport terus menghantui saya. Saya benar-benar terkejut," tulisnya dalam Story pada 30 Juli.
"Kehilangan nyawa dan kepolosan, dan trauma mengerikan yang menimpa semua orang yang ada di sana, keluarga, dan responden pertama," tulisnya lagi.
Kesedihan yang dialami Taylor Swift benar-benar dialaminya. Dia sampai gak habis pikir, kelas dansa yang digelar bertemakan namanya, justru berakhir dengan petaka.
"Mereka hanyalah anak-anak kecil di kelas dansa. Saya benar-benar bingung bagaimana cara menyampaikan simpati saya kepada keluarga korban," ungkapnya.
Baca Juga: Kehabisan Tiket, Ribuan Penonton Padati Bukit untuk Nonton Konser Taylor Swift