Ukraina Undang Rusia Bicara Di Dekat Pabrik Mariupol Yang Terkepung
Ukraina mengundang Rusia untuk bicara di dekat Pabrik Azovstal Mariupol dimana para pejuang Ukraina dan warga sipil sedang bertahan di sebuah kota yang sedang ada di bawah kendali Moskow tersebut!
BaperaNews - Ukraina mengundang Rusia untuk bicara di dekat Pabrik Azovstal Mariupol dimana para pejuang Ukraina dan warga sipil sedang bertahan di sebuah kota yang sedang ada di bawah kendali Moskow tersebut.
“Kami undang Rusia untuk mengadakan pembicaraan khusus di tempat yang tepat di dekat tembok Azovstal” ujar Ajudan Presiden Ukraina, Oleksiy Aretobych Senin 25 April 2022.
Sebelumnya Presiden Ukraina, Volodymir Zelensky meminta untuk bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk mengakhiri invasi yang terjadi sejak tiga bulan lalu, Zelensky ingin perang diakhiri.
“Saya pikir siapa saja yang memulai perang akan bisa mengakhirinya” ujarnya.
Zelensky juga menyampaikan tidak ada rasa takut atau ragu untuk bertemu dengan Putin agar bisa menghasilkan sebuah kesepakatan. “Sejak awal saya bersikeras untuk berbicara dengan Putin” lanjutnya.
“Bukannya saya ingin bertemu dengannya, tapi memang harus bertemu dengannya untuk menyelesaikan konflik dengan cara diplomatik, kami percaya pada mitra kami tapi kami tidak percaya pada Rusia” jelasnya.
Baca Juga: Saling Kirim Surat, Kim Jong Un Berterima Kasih Ke Presiden Korea Selatan
Zelensky juga menyampaikan ia telah menelepon Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan untuk bisa membantu evakuasi warga sipil dari Pelabuhan Mariupol yang sudah diduduki Rusia.
“Saya menekankan perlunya evakuasi dengan segera warga sipil dari Mariupol termasuk di Azovstal dan pertukaran segera para pasukan yang diblokir” lanjut Zelensky.
Turki sendiri ialah anggota dari NATO namun punya hubungan yang baik dengan Rusia dan Ukraina, Turki juga menentang adanya sanksi kepada Rusia sebagaimana yang diberikan sejumlah Negara anggota NATO lainnya.
Erdogan pun menanggapi Zelensky dan menyebut evakuasi warga yang terluka di Mariupol memang harus dipastikan sebab situasi semakin menyedihkan.
“Presiden Erdogan menyatakan untuk siap memberi bantuan selama proses negosiasi Rusia dan Ukraina dan menawarkan dukungan apa saja yang dibutuhkan termasuk untuk mediasi demi kedamaian kedua Negara” tulis sebuah pernyataan resmi dari Turki.
Rusia ingin Ukraina jadi Negara netral, tidak gabung dengan aliansi militer apapun termasuk NATO dan juga tidak menjadi tuan rumah bagi pangkalan militer asing, sedangkan Ukraina meminta jaminan keamanan untuk negaranya, ia meminta Amerika Serikat jadi salah satu penjaminnya dan melindungi negaranya dari ancaman di masa depan.
Baca Juga: Sekjen PBB Temui Vladimir Putin 26 April Di Moskow Usai Sindir Rusia