Pria Tewas Ditusuk Tetangga di Lampung Gegara Geber Motor
Seorang pria di Lampung, tewas setelah ditusuk tetangganya akibat menggeber motor hingga menimbulkan kebisingan.
BaperaNews - Seorang pria di Kabupaten Pringsewu, Lampung, tewas setelah ditusuk tetangganya akibat menggeber motor hingga menimbulkan kebisingan. Insiden ini terjadi pada Jumat (26/7) sekitar pukul 17.00 WIB di Dusun Sari Bumi, Pekon Wates.
Korban, Feri Handika (34), meninggal dunia akibat luka tusuk yang dilakukan oleh pelaku, Arfan Gunawan (27). "Korban meninggal dunia akibat luka tusuk dan penganiayaan yang dilakukan pelaku," kata Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Lampung, Komisaris Besar (Kombes) Umi Fadilah, saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Sabtu (27/7). Pelaku ditangkap oleh aparat kepolisian tak lama setelah kejadian, dengan kondisi baju masih berlumuran darah korban.
Menurut hasil penyelidikan anggota Polsek Gading Rejo, kejadian bermula ketika korban berhenti di depan rumah pelaku dan menggeber-geber motor hingga suara bising. Pelaku yang sedang berada di belakang rumah merasa terganggu dan marah. Ia kemudian keluar rumah dengan membawa sebilah pisau dan langsung menusukkan pisau tersebut ke tubuh korban. "Korban sempat menyelamatkan diri, tapi pelaku mengejar dan menusukkan pisau itu berkali-kali," ungkap Kombes Umi.
Korban sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong. Hasil pemeriksaan sementara menunjukkan bahwa pelaku memiliki dendam pribadi yang diduga menjadi motif perbuatannya. "Pelaku saat ini masih ditahan di Mapolsek Gading Rejo," tambah Umi.
Baca Juga: Toyota Rush Tertabrak Kereta hingga Terseret ke Sawah, Anak dan Bapak Tewas, Istri Kritis
Kombes Umi menjelaskan bahwa pelaku yang berusia 27 tahun dan korban yang berusia 34 tahun adalah tetangga di Dusun Sari Bumi, Pekon Wates, Pringsewu. Insiden ini menambah daftar panjang kasus kekerasan yang dipicu oleh masalah sepele. Dalam hal ini, suara bising dari motor korban menjadi pemicu utama.
Polisi terus mendalami kasus ini dan berupaya mengungkap latar belakang dendam pribadi yang dimiliki pelaku terhadap korban. Sementara itu, masyarakat setempat mengaku terkejut dengan kejadian ini dan berharap agar masalah serupa dapat diselesaikan dengan cara yang lebih damai tanpa harus berujung pada kekerasan.
Peristiwa ini menjadi peringatan bagi masyarakat tentang pentingnya menjaga emosi dan mencari solusi damai dalam menyelesaikan perselisihan. Kasus ini juga menyoroti perlunya penanganan yang lebih baik terhadap potensi konflik di lingkungan masyarakat untuk mencegah terjadinya tindakan kriminal yang merugikan banyak pihak.
Hingga saat ini, polisi masih mengumpulkan bukti-bukti tambahan dan meminta keterangan dari saksi-saksi yang berada di sekitar lokasi kejadian. Kombes Umi mengimbau masyarakat yang memiliki informasi tambahan terkait insiden ini untuk segera melaporkannya kepada pihak berwajib.
"Dalam menangani kasus seperti ini, kami sangat membutuhkan bantuan dan kerjasama dari masyarakat. Setiap informasi sekecil apapun bisa sangat berarti dalam proses penyelidikan," ujar Umi.