Banjir dan Longsor Terjang Sukabumi, 69 Titik Alami Kerusakan

Bencana alam banjir dan longsor menerjang wilayah Sukabumi, Jawa Barat. Akibat insiden tersebut, 69 titik, termasuk rumah, jalan, dan fasilitas umum mengalami kerusakan.

Banjir dan Longsor Terjang Sukabumi, 69 Titik Alami Kerusakan
Banjir dan Longsor Terjang Sukabumi, 69 Titik Alami Kerusakan. Gambar : bisik.id

BaperaNews - Bencana banjir dan longsor di Sukabumi, Jawa Barat, yang terjadi pada Selasa malam (5/11) menyebabkan kerusakan besar di berbagai wilayah.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mencatat sebanyak 69 titik terdampak, dengan kerusakan meliputi jalan, pemukiman, fasilitas ibadah, dan bangunan pendidikan.

Menurut laporan BPBD, dampak bencana ini merusak sejumlah infrastruktur, termasuk enam rumah yang mengalami kerusakan berat, 30 rumah rusak sedang, dan 30 lainnya rusak ringan. Selain itu, tiga tempat ibadah, dua sekolah, dan dua pesantren juga terdampak.

"Untuk saat ini, banjir sudah surut," kata Hadi Rahmat, Humas Pranata Ahli BPBD Jawa Barat, pada Rabu (6/11).

Meski demikian, BPBD masih melakukan penilaian kerusakan dan pendataan jumlah warga yang terdampak akibat banjir dan longsor di Sukabumi.

Wilayah-Wilayah Terdampak Banjir dan Longsor di Sukabumi

BPBD Jawa Barat merinci beberapa lokasi terdampak, dengan sebagian besar wilayah mengalami banjir limpasan, longsor, tanggul jebol, dan pohon tumbang. Berikut adalah beberapa titik terdampak:

  • Banjir Limpasan: Beberapa area seperti Jl. Otista Gg. Pelita 3 RT 07 RW 04 Kelurahan Benteng, Jl. Babakan Sirna RT 03 RW 03, dan Jl. Veteran Gg. Persatuan II di Kelurahan Sriwidari.
  • Longsor: Wilayah seperti Kebon Danas RT 02 RW 03 di Kelurahan Karangtengah dan RT 05 RW 14 Kelurahan Cisarua.
  • Tanggul Jebol: Tanggul di Gg. Gelatik II RT 04 RW 11 Kelurahan Gunung Puyuh dan beberapa lokasi lain yang menyebabkan air melimpah ke pemukiman.
  • Pohon Tumbang: Pohon tumbang di Jl. R.A. Kosasih RT 03 RW 12 Kelurahan Subangjaya yang menghalangi akses jalan.

Kerusakan struktural seperti dinding bangunan dan pagar ambruk juga terjadi di sejumlah titik, termasuk Jl. Pramuka (Cikondang) dan Jl. RE Martadinata, menambah daftar kerusakan yang dihadapi warga Sukabumi.

Baca Juga : Banjir Bandang di Valencia Menewaskan 95 Orang, Spanyol Berkabung

Skala Kerusakan dan Upaya Pemulihan

Kerusakan yang ditimbulkan banjir dan longsor ini merata di berbagai bangunan. Laporan BPBD menyebutkan kategori kerusakan rumah yang meliputi rusak berat, sedang, dan ringan.

Tim BPBD Jawa Barat masih berupaya menilai kondisi di lapangan untuk merencanakan langkah bantuan serta mencatat jumlah warga terdampak.

Beberapa kecamatan yang paling terdampak adalah Kelurahan Benteng, Karangtengah, Selabatu, dan Sukakarya. Banjir limpasan menggenangi pemukiman di kawasan ini, sementara longsor terjadi di beberapa titik rawan yang berada di lereng bukit dan tepi sungai.

Dampak Banjir pada Infrastruktur dan Fasilitas Umum

Selain pemukiman, bencana ini memengaruhi fasilitas umum dan infrastruktur jalan. Menurut data BPBD Jawa Barat, selain rumah dan tempat ibadah, dua bangunan sekolah mengalami kerusakan akibat longsor dan banjir limpasan. Kondisi ini memerlukan perbaikan segera agar kegiatan belajar mengajar bisa kembali normal.

Beberapa tanggul yang jebol juga memperparah kerusakan di wilayah pemukiman, seperti di Kelurahan Gunung Puyuh, Baros, dan Jayamekar, di mana aliran air melimpas ke kawasan pemukiman. 

Hal ini menambah tantangan bagi warga dan pemerintah setempat dalam upaya mitigasi bencana di masa mendatang.

Tanggapan dan Langkah BPBD untuk Pemulihan

BPBD terus memantau situasi dan menilai kerusakan di lapangan sebagai bagian dari upaya pemulihan. Hadi Rahmat menyampaikan bahwa BPBD Jawa Barat berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menangani kebutuhan mendesak warga dan memperbaiki infrastruktur yang rusak.

Bantuan diarahkan untuk warga yang rumahnya rusak berat serta fasilitas umum yang perlu segera diperbaiki.

Meski banjir di beberapa lokasi telah surut, BPBD tetap siaga terhadap potensi bencana susulan. Kondisi geografis Sukabumi yang rawan banjir dan longsor, terutama di musim hujan, menuntut persiapan khusus dari pihak terkait.

Baca Juga : Kuala Lumpur Dilanda Banjir Bandang, Beberapa Jalan Menuju Pusat Bandar Tergenang Air