Banjir Bandang di Valencia Menewaskan 95 Orang, Spanyol Berkabung
Banjir bandang di Valencia, Spanyol, menewaskan 95 orang, menghancurkan infrastruktur, serta mengganggu sektor pertanian dan ekonomi negara.
BaperaNews - Banjir bandang yang melanda wilayah Valencia, Spanyol, telah menewaskan 95 orang, menurut laporan otoritas setempat pada Rabu (30/10).
Bencana ini menghancurkan sejumlah bangunan dan jembatan di wilayah timur Spanyol tersebut, serta memicu situasi darurat di seluruh daerah terdampak. Tragedi ini menambah duka bagi negara yang tengah berusaha mengevakuasi korban dan menangani dampak banjir.
Kondisi Cuaca Ekstrem di Valencia
Menurut ahli meteorologi, curah hujan yang turun selama delapan jam sejak Selasa (29/10) merupakan yang terburuk di Valencia dalam setahun terakhir.
Hujan deras tersebut menyebabkan banjir bandang yang melumpuhkan infrastruktur penting. Jalan raya dan lahan pertanian, termasuk area perkebunan jeruk yang luas di Valencia, terendam air.
Wilayah ini merupakan penghasil dua pertiga dari total jeruk yang ditanam di Spanyol, yang merupakan salah satu eksportir jeruk terbesar di dunia. Banjir tersebut menghantam sektor ekonomi penting di negara ini, terutama dalam hal ekspor buah-buahan.
Penduduk di daerah yang paling parah terdampak menggambarkan situasi darurat yang mereka hadapi. Banyak yang terpaksa memanjat atap mobil ketika banjir berlumpur cokelat mengalir deras melalui jalanan.
Banjir ini juga menumbangkan pohon-pohon dan membawa bongkahan batu besar yang menghancurkan bangunan di sekitarnya, memperburuk kerusakan materi yang telah terjadi.
Baca Juga : Kuala Lumpur Dilanda Banjir Bandang, Beberapa Jalan Menuju Pusat Bandar Tergenang Air
Upaya Penyelamatan dan Evakuasi
Pemerintah Spanyol segera merespons dengan mengirimkan bantuan penyelamatan. Menteri Pertahanan Spanyol, Margarita Robles, dalam wawancaranya dengan stasiun radio Cadena Ser pada Kamis (31/10), menyatakan bahwa unit militer khusus telah dikerahkan untuk melakukan operasi penyelamatan.
Tim penyelamat, yang dilengkapi dengan anjing pelacak, bekerja untuk mencari korban di antara lumpur dan puing-puing di daerah yang paling terdampak.
Menurut Robles, operasi pencarian korban dilakukan secepat mungkin, meskipun pemerintah mengakui bahwa jumlah korban jiwa kemungkinan masih akan bertambah.
Saat ditanya mengenai potensi peningkatan jumlah korban, Robles menambahkan, "Sayangnya kami tidak optimis." Indikasi ini menunjukkan bahwa masih banyak korban yang belum ditemukan.
Tim penyelamat telah menyiapkan 50 kantong mayat untuk evakuasi, dan upaya pencarian masih terus berlangsung dengan harapan dapat menemukan lebih banyak korban selamat.
Reaksi Pemerintah Spanyol
Menanggapi bencana ini, Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, menyampaikan pernyataan melalui televisi nasional. Dalam pidatonya, Sanchez menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban.
"Bagi mereka yang saat ini masih mencari orang yang mereka cintai, seluruh Spanyol turut berduka bersama Anda," ujarnya.
Sanchez juga menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk membangun kembali infrastruktur yang hancur akibat banjir bandang ini.
Selain itu, pemerintah berjanji untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada masyarakat yang terdampak, termasuk upaya pemulihan ekonomi di sektor pertanian yang mengalami kerugian besar akibat bencana tersebut.
Dampak Jangka Panjang Akibat Kebanjiran
Banjir bandang di Valencia ini tidak hanya menelan korban jiwa dan menghancurkan infrastruktur, tetapi juga berpotensi memberikan dampak signifikan pada perekonomian Spanyol, khususnya di sektor pertanian dan ekspor.
Kerusakan pada lahan pertanian jeruk di Valencia dapat mengganggu pasokan buah ke pasar global, yang pada akhirnya mempengaruhi pendapatan petani dan eksportir.
Bencana ini juga menyoroti perlunya peningkatan sistem penanganan bencana di Spanyol, mengingat peningkatan frekuensi cuaca ekstrem yang diakibatkan oleh perubahan iklim.
Spanyol kini menghadapi tantangan besar dalam upaya pemulihan pasca-bencana. Dengan banyaknya korban jiwa serta kerusakan infrastruktur yang luas, pemerintah berupaya memastikan agar bantuan cepat sampai ke tangan yang membutuhkan.
Negara ini juga akan terus memantau situasi dan mencari cara untuk mengurangi risiko banjir bandang di masa depan.
Banjir bandang yang menghancurkan Valencia telah membawa duka mendalam bagi Spanyol. Dengan proses penyelamatan yang masih berlangsung, negara ini berupaya pulih dari salah satu bencana alam terburuk dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga : Pertama Kali dalam 50 Tahun Terakhir, Gurun Sahara di Maroko Banjir hingga Amazon Mengering