Kim Jong-un: Tentara Korut Harus Bunuh Diri Jika Tertangkap oleh Ukraina
Kim Jong-un diduga memerintahkan tentara Korut untuk bunuh diri jika ditangkap oleh pasukan Ukraina.
BaperaNews - Presiden Korea Utara, Kim Jong-un diduga memerintahkan tentara Korut yang bertempur bersama pasukan Rusia dalam perang melawan Ukraina untuk bunuh diri daripada ditangkap hidup-hidup dan menjadi tawanan perang.
Informasi tersebut disampaikan oleh anggota parlemen Korea Selatan (Korsel), Lee Seong Kweun dengan merujuk laporan dari Badan Intelijen Nasional (NIS) Seoul.
Lee mengatakan bahwa memo yang ditemukan mengonfirmasi jika tentara Korut yang berjuang di Ukraina diperintahkan untuk menghindari penangkapan dengan cara apa pun, termasuk bunuh diri atau meledakkan diri, jika situasi memungkinkan.
Baca Juga: AS Sebut Pasukan Korea Utara Telah Bergabung dengan Rusia untuk Serang Ukraina
“Ditemukan sebuah memo yang dibawa oleh mereka (tentara Korea Utara) yang terbunuh bahwa otoritas Korea Utara memerintahkan penghancuran dan mengakhiri hidup menggunakan granat sebelum ditangkap,” ujar Lee Seong Kweun.
Sebagian besar tentara Korut yang dikirim ke Ukraina merupakan anggota dari pasukan elite Storm Corps.
Menurut Lee, beberapa tentara itu ikut berperang dengan harapan bisa bergabung bersama Partai Pekerja Korea Utara agar bisa memperbaiki nasib mereka.
Dalam salah satu kejadian yang dilaporkan, seorang tentara Korut yang hendak ditangkap berteriak "Jenderal Kim Jong Un" sebelum berusaha meledakkan granat yang dibawanya. Namun, dia akhirnya ditembak mati.
Lee juga melaporkan bahwa sekitar 300 tentara Korut tewas dalam pertempuran di Ukraina untuk membela Rusia, dan sekitar 2.700 tentara lainnya mengalami luka-luka.
Baca Juga: Donald Trump Menang, Zelensky Mohon AS Lanjutkan Dukungan Senjata untuk Ukraina
Jumlah itu terus meningkat karena pasukan Korea Utara sering terbunuh oleh drone yang dikira tak berbahaya.
Bahkan salah satu tentara Korea Utara yang ditangkap Ukraina mengatakan bahwa dirinya tak tau jika dia akan berperang.
Ia menambahkan jika komandannya mengatakan ini hanya pelatihan.
Rusia diketahui menjanjikan angka yang fantastis bagi tentara Korea Utara yang bersedia ditugaskan ke Kursk, garda terdepan konflik Rusia dan Ukraina.
Gaji tersebut menyentuh angka USD2 ribu atau sekitar Rp31 juta per bulan. Jumlah ini meningkat 10 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.