Kabar Baik! Raja Salman Sudah Mengizinkan Warga Indonesia Masuk Ke Arab Lagi
Pemerintah Arab Saudi telah kembali mengizinkan warga negara Indonesia untuk masuk ke Arab
BaperaNews - Kabar baik, Pemerintah Arab Saudi secara resmi telah mencabut larangan masuk kepada beberapa negara ekspatriat yang dimana Indonesia juga termasuk ke dalam daftar tersebut.
Melansir dari situs Al Arabiya, Indonesia bersama dengan 19 negara lainnya telah mendapatkan pelonggaran untuk masuk ke negeri Arab Saudi.
Ke-19 negara tersebut diantaranya Mesir, India, Lebanon, Jepang, Uni Emirat Arab, Argentina, Jerman, Amerika Serikat (AS), Irlandia, Italia, Pakistan, Brasil, Portugal, Inggris, Turki, Republik Afrika Selatan, Swedia, Swiss, dan Prancis.
Walid al-Bukhari selaku Duta Besar Arab Saudi untuk Lebanon menyampaikan bahwa intruksi tersebut dikeluarkan hanya untuk pendatang yang telah menerima dua dosis vaksin sebelum keberangkatan dari negara-negara tersebut.
Akan tetapi, pada laporan tersebut tidak disebutkan mengenai izin masuk bagi para pendatang yang ingin melaksanakan ibadah umrah, hanya berlaku untuk para tenaga kerja asing.
Sebelumnya, pemerintah Arab Saudi telah mengeluarkan pengumuman terkait jenis vaksin yang diterima sebagai syarat masuk ke negaranya.
Pemerintah Arab Saudi mengatakan bahwa ada kewajiban vaksin bagi para pendatang yang akan masuk ke negaranya.
Pernyataan resmi yang telah dikeluarkan oleh pemerintah Arab Saudi pada bulan lalu yaitu pendatang wajib telah mendapatkan dua dosis penuh vaksin Covid-19 besutan Pfizer, Moderna, AstraZeneca, dan Johnson & Johnson.
Selain itu, bagi pendatang yang telah mendapatkan dua dosis penuh vaksin asal China yaitu Sinovac ataupun Sinopharm, diwajibkan untuk menambah suntikan booster dari vaksin Pfizer, Moderna, AstraZeneca dan Johnson & Johnson.
Seperti yang diketahui, sejak bulan februari 2021 Pemerintah Arab Saudi secara resmi melarang penerbangan asal RI masuk ke negaranya.
Arab Saudi secara ketat membendung kasus Covid-19, di antaranya yaitu dengan membatasi kuota haji 2021 menjadi 6.000 orang dari biasanya 2 hingga 2,5 juta manusia.