AS Murka, Israel Tak Sengaja Tembak Mati Warganya di Tepi Barat
Antony Blinken mengecam keras tindakan Israel setelah aktivis Aysenur Ezgi Eygi ditembak mati dalam aksi protes di Tepi Barat.
BaperaNews - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, mengungkapkan kemarahan dan mengecam keras tindakan sekutunya, Israel, setelah seorang aktivis berkewarganegaraan AS, Aysenur Ezgi Eygi, ditembak mati dalam aksi protes di Tepi Barat.
Antony Blinken menyebut pembunuhan ini tidak bisa dibenarkan dan mendesak adanya perubahan dalam cara pasukan Israel beroperasi di wilayah tersebut.
Kejadian ini terjadi pada 6 September, saat Eygi berpartisipasi dalam protes damai yang diorganisir oleh Gerakan Solidaritas Internasional (ISM). Namun, pada 10 September, Angkatan Bersenjata Israel (IDF) mengeluarkan pernyataan yang mengklaim bahwa Eygi sangat mungkin terkena tembakan IDF secara tidak langsung dan secara tidak disengaja.
Dalam konferensi pers di London, Blinken menegaskan bahwa tidak ada alasan bagi seorang aktivis untuk ditembak hanya karena menyuarakan pendapatnya.
"Tidak seorang pun, tidak seorang pun boleh ditembak dan dibunuh karena menghadiri aksi protes," tegasnya.
Lebih lanjut, Blinken mengingatkan bahwa Eygi bukanlah warga Amerika pertama yang tewas di tangan pasukan keamanan Israel. Sebelumnya, Rachel Corrie, seorang aktivis yang berusaha menghentikan buldoser Israel di Jalur Gaza, juga kehilangan nyawanya pada tahun 2003.
Baca Juga: Menteri Ben-Gvir Diusir dari Pantai di Tel Aviv, Warga Israel: Seorang Pembunuh!
"Sekarang ada warga Amerika kedua yang terbunuh di tangan pasukan keamanan Israel. Itu tidak bisa diterima," tambah Blinken
Tindak kekerasan Israel di Tepi Barat semakin meningkat, terutama setelah konflik di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.
Blinken menyatakan bahwa AS telah lama memperhatikan laporan mengenai kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Yahudi ekstremis terhadap warga Palestina, serta penggunaan kekuatan berlebihan oleh tentara Israel.
Keluarga Eygi tidak percaya dengan klaim Israel bahwa penembakan tersebut adalah sebuah kesalahan. Mereka menyerukan kepada pemimpin AS untuk melakukan penyelidikan terhadap kematian Eygi.
"Kami sangat tersinggung dengan anggapan bahwa pembunuhannya oleh seorang penembak jitu terlatih adalah hal yang tidak disengaja," ungkap keluarga Eygi.
Eygi ditembak saat berpartisipasi dalam aksi protes mingguan menentang permukiman Israel di dekat desa Beita, Palestina. Semua permukiman yang dibangun oleh Israel di Tepi Barat dianggap ilegal berdasarkan hukum internasional.
Baca Juga: Kamala Harris Menolak Tegas Embargo Senjata ke Israel