Alami Burnout, Caca Tengker Tiap Bulan Masuk RS Hingga Operasi Kantung Empedu

Adik Nagita Slavina, Caca Tengker mengungkapkan bahwa dirinya mengalami burnout, hampir setiap bulan harus menjalani pengobatan ke rumah sakit.

Alami Burnout, Caca Tengker Tiap Bulan Masuk RS Hingga Operasi Kantung Empedu
Alami Burnout, Caca Tengker Tiap Bulan Masuk RS Hingga Operasi Kantung Empedu. Gambar : Instagram/@cacatengker

BaperaNews - Caca Tengker, adik dari Nagita Slavina, baru-baru ini mengungkapkan bahwa dirinya telah mengalami serangkaian masalah kesehatan yang serius selama setahun terakhir. 

Dalam kurun waktu tersebut, Caca hampir setiap bulan harus menjalani pengobatan ke rumah sakit akibat berbagai penyakit yang menyerangnya. 

Bahkan, ia harus menjalani dua operasi besar dalam waktu yang berdekatan, yakni operasi sinusitis dan pengangkatan kantung empedu.

Hal ini diungkapkan oleh Caca Tengker, yang memiliki nama lengkap Alsi Mega Marsha Tengker, melalui unggahan di laman Instagram pribadinya.

Dalam unggahan tersebut, ia menceritakan secara terbuka mengenai kondisi kesehatannya yang memburuk akibat burnout yang dialaminya selama ini.

"Sebenarnya udah hampir setahun belakangan ini aku hampir setiap bulan sakit. Sinusitis harus operasi. Awal tahun aku ngalamin covid sendirian di rumah. Aku terkena bronkitis. Tiba-tiba bulan lalu aku kantung empedunya penuh dengan batu," tulis Caca pada Sabtu (5/10).

Menurut Caca, rasa lelah yang tak kunjung usai dan kondisi burnout telah berdampak buruk terhadap kesehatannya. Meskipun selama ini ia sering memberikan edukasi mengenai burnout, ia tak menyangka bahwa dirinya juga mengalami gejala tersebut.

Kondisi burnout tersebut bahkan memengaruhi keseimbangan emosionalnya hingga berdampak pada interaksi dengan orang-orang di sekitarnya, termasuk keluarganya.

"Nyambung tuh yang aku selama ini selalu ngomongin burnout, aku selalu mengedukasi soal burnout dan efek jangka panjangnya gimana ternyata aku sendiri ngalamin itu. Ternyata yang minta istirahat bukan badan aku tapi kepala aku juga," ungkapnya.

Caca juga menjelaskan bahwa ia sempat menyangkal kondisi burnout yang dialaminya, meskipun tanda-tandanya sudah cukup jelas.

Baca Juga : Gideon Tengker Akan Laporkan Nagita Slavina dan Caca Tengker ke Bareskrim Polri

Kondisi emosional yang tidak stabil dan rasa marah yang sering muncul menjadi salah satu gejala yang dirasakan. Bahkan, anak-anaknya pun sempat protes karena melihat perubahan perilaku ibunya.

"Sempat denial kalau aku burnout. Padahal tanda-tandanya udah cukup jelas. Tapi aku abaikan cukup lama. Anak-anakku udah protes ‘Ibu kok marah-marah terus?’ Setiap mau mulai kerja rasanya berat dan gak bersemangat," tambahnya.

Dalam keterangan yang sama, Caca Tengker juga mengungkapkan bahwa perasaan bersalah menjadi salah satu faktor yang memperparah kondisi mental dan fisiknya.

Sebagai seorang ibu dan pekerja, ia sering merasa bersalah ketika harus meninggalkan anak-anaknya demi pekerjaan, namun juga merasa bersalah ketika istirahat dari pekerjaan karena tanggung jawab yang tertunda. Siklus perasaan bersalah ini membuatnya semakin lelah dan akhirnya berujung pada burnout yang berkepanjangan.

"Yang bikin aku lelah ternyata perasaan bersalahku sendiri. Merasa bersalah pas kerja ninggalin anak, lalu merasa bersalah ketika istirahat. Ketika sama anak-anak merasa bersalah belum menyelesaikan pekerjaan, lalu merasa bersalah karena merasa lelah. Sampai aku lelah merasa bersalah," kata Caca.

Ia pun menyadari bahwa burnout yang dialaminya tidak hanya berdampak pada kesehatan mentalnya, tetapi juga memengaruhi kondisi fisiknya.

Sistem kekebalan tubuhnya melemah, menyebabkan dirinya mudah jatuh sakit dan harus rajin berobat ke rumah sakit.

"Burnout itu nyata. Stres yang berkepanjangan efeknya gak hanya ke kesehatan mental diri kita sendiri, tapi juga mempengaruhi orang sekitar kita. Mempengaruhi sistem imun tubuh kita juga. Akhirnya aku jadi sakit-sakitan," ujarnya.

Selain burnout, Caca juga mengaku merasa bersalah ketika harus melepas tanggung jawab saat sedang sakit. Perasaan tersebut semakin memperburuk kondisinya, membuatnya terjebak dalam siklus menyalahkan diri sendiri.

"Ketika sakit pun aku merasa bersalah karena harus melepas tanggung jawab, balik ke siklus menyalahkan diri sendiri dan merasa gagal untuk bisa mengelola diri dan perasaan," ungkapnya lagi.

Caca Tengker, yang kini berusia 35 tahun, masih terus berusaha untuk keluar dari siklus tekanan yang dihadapinya. Ia mengaku masih belajar dan berproses untuk menghadapi kondisi burnout tersebut dengan lebih terbuka.

Melalui unggahannya, Caca berharap agar orang lain yang mungkin juga menghadapi situasi serupa tidak merasa sendirian.

"Aku masih belajar, masih berproses untuk keluar dari siklus tekanan yang berat ini. Tapi sekarang aku mau coba untuk lebih terbuka. Semoga kalian juga gak ngerasa sendirian di masa berat kalian ya ❤️," tutupnya.

Baca Juga : Rafathar Keceplosan Nagita Slavina Hamil, Raffi Ahmad Bilang Begini