Ranny Fahd A Rafiq Mendukung Menkes Perkuat Komitmen Indonesia dalam Perangi Kanker

Ranny Fahd A Rafiq memberikan dukungan penuh terhadap keputusan Kemenkes untuk memperkuat komitmen Indonesia dalam mengatasi penyakit kanker.

Ranny Fahd A Rafiq Mendukung Menkes Perkuat Komitmen Indonesia dalam Perangi Kanker
Ranny Fahd A Rafiq Mendukung Menkes Perkuat Komitmen Indonesia dalam Perangi Kanker. Gambar : Istimewa

BaperaNews - Indonesia tengah menghadapi tantangan besar dalam menangani kanker, dengan lebih dari 400.000 kasus baru setiap tahun dan sekitar 230.000 kematian akibat penyakit ini.

Melalui Konferensi Kanker Internasional Indonesia (IICC) 2024, Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin mempertegas komitmen Indonesia dalam memerangi kanker dengan meluncurkan sejumlah inisiatif strategis. Langkah ini mendapat dukungan penuh dari Ranny Fahd A Rafiq, Anggota DPR RI terpilih.

Ranny Fahd menyatakan bahwa dukungannya terhadap Menkes Budi merupakan bagian dari upaya bersama untuk memperkuat sistem kesehatan nasional.

"Kanker adalah salah satu penyakit yang membawa beban berat bagi banyak keluarga di Indonesia. Saya mendukung penuh langkah-langkah Kementerian Kesehatan yang tidak hanya fokus pada pengobatan, tetapi juga pada pencegahan dan deteksi dini. Ini adalah kunci untuk menurunkan angka kasus kanker di masa mendatang," tegas Ranny Fahd A Rafiq

Dalam rangka memperkuat pencegahan dan deteksi dini kanker, Kemenkes meluncurkan sejumlah inisiatif, seperti distribusi alat USG dengan probe linear serta pelatihan bagi dokter umum di 10.000 puskesmas.

Baca Juga : Peringati Hari Jantung Sedunia, Ranny Fahd A Rafiq Ajak Masyarakat untuk Cegah Serangan Jantung dengan Hidup Sehat

Langkah ini memungkinkan skrining kanker payudara untuk sekitar 100 juta perempuan dewasa di Indonesia. Selain itu, program vaksinasi HPV yang telah dilaksanakan sejak 2022 juga diharapkan dapat mencegah kanker serviks pada 50 juta perempuan dan anak laki-laki.

Ranny Fahd A Rafiq juga menyoroti pentingnya pengembangan fasilitas skrining di 514 kabupaten/kota di Indonesia untuk kanker paru-paru dan kolorektal, serta pendirian Pusat Bioteknologi Kesehatan Nasional (BGSi) yang bertujuan mengembangkan pengobatan kanker yang lebih presisi.

"Kita perlu bekerja sama di tingkat nasional dan internasional untuk memerangi kanker. Saya mendukung penuh inisiatif Menkes dalam melibatkan berbagai pihak, baik di dalam negeri maupun luar negeri, untuk menghadapi tantangan ini. Kita harus bersama-sama memperkuat fasilitas kesehatan dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini," tambah Ranny Fahd.

Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, Ranny optimis bahwa langkah-langkah yang diambil saat ini akan mampu mengurangi beban kanker di Indonesia dan meningkatkan kualitas hidup para penderita.