Fahd A Rafiq Optimis Indonesia Bisa Mencapai Target 15 Juta Kendaraan Listrik pada 2030

Fahd A Rafiq, menyoroti peran penting kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat dalam mencapai target kendaraan listrik 15 juta pada 2030.

Fahd A Rafiq Optimis Indonesia Bisa Mencapai Target 15 Juta Kendaraan Listrik pada 2030
Fahd A Rafiq Optimis Indonesia Bisa Mencapai Target 15 Juta Kendaraan Listrik pada 2030. Gambar: Dok. Istimewa

BaperaNews - Indonesia tengah berada dalam era transformasi energi dengan target ambisius yang dicanangkan oleh pemerintah, yaitu mencapai 15 juta kendaraan listrik pada tahun 2030. Ketua Umum DPP Barisan Pemuda Nusantara (BAPERA), Fahd A Rafiq, menyatakan optimisme yang kuat bahwa target ini dapat tercapai.

Menurut Fahd A Rafiq, peran serta masyarakat, khususnya generasi muda, sangat vital dalam mewujudkan target ini.

"Saya sangat mendukung program pemerintah dalam transisi energi ini. Pemerintah memiliki peran kunci dalam menggerakkan perubahan, baik dari sisi inovasi teknologi maupun kesadaran akan pentingnya penggunaan energi ramah lingkungan," ujar Fahd A Rafiq.

Selain itu, Fahd A Rafiq menyoroti pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, industri otomotif, dan masyarakat. Pemerintah telah menunjukkan komitmen yang kuat melalui berbagai kebijakan dan insentif untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik, seperti pembebasan pajak dan pengembangan infrastruktur pengisian daya. Namun, dukungan dari sektor swasta dan kesadaran masyarakat juga tak kalah penting.

"Kami melihat adanya peningkatan minat dari industri otomotif untuk memproduksi kendaraan listrik di Indonesia. Dengan adanya investasi besar dari produsen mobil listrik ternama, kita bisa optimis bahwa pasar kendaraan listrik di Indonesia akan berkembang pesat," lanjut Fahd A Rafiq.

Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama dalam industri kendaraan listrik, tidak hanya sebagai pasar tetapi juga sebagai produsen. Hal ini didukung oleh sumber daya alam yang melimpah, seperti nikel, yang merupakan bahan utama dalam pembuatan baterai kendaraan listrik.

"Dengan memanfaatkan kekayaan alam yang kita miliki dan membangun industri hilir yang kuat, kita bisa menciptakan ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi di Indonesia," tambah Fahd A Rafiq.

Selain itu, Fahd A Rafiq menekankan pentingnya edukasi dan sosialisasi mengenai manfaat kendaraan listrik kepada masyarakat luas.

"Perlu ada upaya berkelanjutan untuk mengedukasi masyarakat tentang keuntungan menggunakan kendaraan listrik, baik dari segi ekonomi maupun lingkungan. Kendaraan listrik lebih efisien dan ramah lingkungan, yang pada akhirnya akan mengurangi polusi udara dan ketergantungan pada bahan bakar fosil," katanya.

Dengan sinergi antara pemerintah, industri, dan masyarakat, Fahd A Rafiq yakin bahwa target 15 juta kendaraan listrik pada 2030 bukanlah hal yang mustahil untuk dicapai.

"Ini adalah kesempatan besar bagi Indonesia untuk menjadi pelopor dalam transformasi energi di Asia Tenggara. Saya akan terus mendukung semua upaya  pemerintah yang mengarah pada pencapaian target ini," tutupnya.