Usai Pijat Kepala Gratis di Tukang Cukur, Pria di India Kena Stroke

Seorang pria di di Ballari, Karnataka, India, mengalami stroke setelah menerima pijat kepala gratis di sebuah tempat potong rambut

Usai Pijat Kepala Gratis di Tukang Cukur, Pria di India Kena Stroke
Usai Pijat Kepala Gratis di Tukang Cukur, Pria di India Kena Stroke. Gambar : Ilustrasi Canva

BaperaNews - Seorang pria berusia 30 tahun di Ballari, Karnataka, India, mengalami stroke usai menerima pijat kepala gratis di sebuah tempat potong rambut

Pria tersebut awalnya hanya merasakan nyeri di bagian kepala dan lehernya, namun beberapa jam setelah pijat, kondisinya memburuk. 

Nyeri yang semakin parah membuatnya mengalami kesulitan berbicara dan kelemahan pada sisi kiri tubuhnya. Situasi ini memaksanya untuk segera mencari pertolongan medis di rumah sakit.

Kejadian tersebut dilaporkan oleh Times of India pada awal Oktober 2024. Menurut laporan, pria ini mengalami stroke yang dipicu oleh robekan pada arteri karotis, sebuah pembuluh darah utama yang memasok darah ke otak.

Para dokter yang menangani pria tersebut menyebutkan bahwa robekan ini disebabkan oleh gerakan leher yang agresif saat pijat kepala dilakukan.

Dari hasil pemeriksaan medis, para dokter menemukan bahwa stroke ini terjadi akibat robekan pada dinding arteri karotis. Robekan ini menghambat aliran darah menuju otak, sehingga menyebabkan stroke.

Diketahui, gerakan leher yang terlalu kuat atau mendadak, seperti saat pria ini dipijat, bisa menyebabkan kerusakan pada arteri yang berujung pada kondisi fatal seperti stroke atau bahkan kematian.

Dokter yang menangani kasus ini menjelaskan bahwa tindakan agresif pada leher dapat menyebabkan gangguan serius pada pembuluh darah.

Robekan arteri karotis adalah salah satu penyebab utama stroke iskemik, yaitu kondisi di mana aliran darah ke otak terhenti atau terhambat. Akibatnya, sel-sel otak mengalami kerusakan karena kekurangan oksigen.

Dalam perawatan di rumah sakit, pria ini diberikan antikoagulan, obat yang berfungsi mencegah pembekuan darah yang lebih lanjut. Tujuannya adalah untuk mencegah komplikasi serius lainnya yang bisa timbul akibat stroke.

Pria tersebut menghabiskan waktu hampir dua bulan di rumah sakit hingga kondisinya stabil dan ia diizinkan untuk pulang.

Baca Juga : Turis India Ditangkap Usai Buang Air Besar Sembarangan di Marina Bay Sands Singapura

Menurut Mayo Clinic, stroke disebabkan oleh dua mekanisme utama, yaitu penyumbatan dan pendarahan. Dalam kasus pria yang mengalami stroke usai pijat kepala tersebut, penyebabnya adalah penyumbatan arteri di otak yang dikenal sebagai stroke iskemik.

Penyumbatan ini terjadi ketika pembuluh darah di otak menyempit atau tersumbat, sehingga aliran darah menuju otak berkurang secara drastis.

Namun, ada jenis stroke lain yang dikenal sebagai stroke hemoragik. Stroke ini terjadi karena pendarahan di dalam otak yang diakibatkan oleh pecahnya pembuluh darah.

Faktor pemicunya bisa beragam, seperti tekanan darah tinggi, trauma pada kepala, atau endapan protein yang mengganggu dinding pembuluh darah.

Meskipun tidak dialami oleh pria tersebut, stroke hemoragik juga termasuk kondisi yang sangat berbahaya dan sering berujung pada kematian atau cacat permanen.

Gejala-gejala stroke umumnya cukup mudah dikenali. Dalam kasus stroke iskemik seperti yang dialami pria di Ballari, gejala pertama yang muncul adalah kesulitan berbicara dan kelemahan pada salah satu sisi tubuh.

Selain itu, gejala umum stroke meliputi mati rasa atau kelumpuhan pada wajah, lengan, atau kaki, serta gangguan penglihatan dan kesulitan berjalan.

Sakit kepala hebat juga bisa menjadi salah satu tanda stroke, terutama jika disertai dengan mual, muntah, atau kehilangan kesadaran. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk segera mencari pertolongan medis ketika mengalami gejala-gejala tersebut.

Peristiwa yang dialami pria ini menjadi pengingat bahwa tindakan pijat atau manipulasi fisik pada bagian leher dan kepala bisa memiliki risiko tersendiri.

Gerakan agresif atau salah posisi saat dipijat dapat memberikan tekanan berlebihan pada pembuluh darah di leher, yang dalam kasus ini menyebabkan robekan arteri karotis. Robekan tersebut kemudian memicu stroke yang membahayakan nyawa.

Para ahli kesehatan menyarankan agar masyarakat lebih berhati-hati ketika menerima pijat, terutama pada area sensitif seperti leher.

Jika merasakan nyeri yang tak wajar setelah pijat atau manipulasi leher, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk mencegah terjadinya komplikasi serius seperti stroke.

Baca Juga : Viral Penampakan Bayi Kambing di India Berwajah Manusia, Akan Disembah Sebagai Dewa