Ranny Fahd A Rafiq Dukung Kemenkes Tekankan Integrasi NCC, PCC, PSC 119 untuk Kegawatdaruratan Terpadu
Ranny Fahd A Rafiq mendukung Kemenkes dalam memperkuat sistem kegawatdaruratan terpadu melalui integrasi NCC, PCC, dan PSC 119 di seluruh Indonesia.
BaperaNews - Ranny Fahd A Rafiq, Anggota DPR RI, memberikan dukungan penuh terhadap upaya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam memperkuat sistem kegawatdaruratan terpadu melalui integrasi antara National Command Center (NCC), Province Command Center (PCC), dan Public Safety Center 119 (PSC 119).
Dukungan ini sejalan dengan pilar ketiga transformasi kesehatan yang menitikberatkan pada sistem ketahanan kesehatan, khususnya dalam penanggulangan kegawatdaruratan.
Ranny Fahd menyatakan bahwa kolaborasi antara NCC, PCC, dan PSC 119 sangat penting mengingat tingginya angka kegawatdaruratan di Indonesia.
“Penting bagi kita untuk memperkuat sinergi dan integrasi layanan darurat di seluruh wilayah Indonesia, terutama untuk menangani kasus-kasus gawat darurat secara cepat dan efektif. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan responsivitas tim medis tetapi juga menyelamatkan lebih banyak nyawa,” tegas Ranny Fahd A Rafiq.
Data dari Kemenkes mencatat bahwa dari Januari hingga Agustus 2024, terdapat 16.670 kasus trauma dan 23.244 kasus non-trauma di seluruh Indonesia.
Dengan adanya 367 PSC di Indonesia, di mana 89 sudah terintegrasi dan 278 lainnya dalam proses integrasi, Ranny Fahd A Rafiq ikut mendorong percepatan upaya integrasi ini untuk mencapai sistem kegawatdaruratan terpadu yang optimal.
Wakil Menteri Kesehatan, Prof. Dante, menegaskan perlunya standar layanan sumber daya manusia (SDM), infrastruktur, dan sistem pelaporan yang memadai sebagai pedoman operasional PSC.
Sementara itu, Sekjen Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha juga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas dan kompetensi teknis tim PSC 119 agar layanan kegawatdaruratan semakin baik.
Ranny Fahd A Rafiq mengapresiasi inisiatif ini dan berharap agar pemerintah terus memperkuat integrasi serta meningkatkan pelatihan tenaga medis.
“Dengan sistem yang terintegrasi dan petugas yang kompeten, kita dapat menghadapi berbagai tantangan kegawatdaruratan secara lebih efektif, baik di wilayah perkotaan maupun di daerah terpencil,” tambahnya.