5 Kerangka Manusia Ditemukan Tengkurap di Istana Bhre Wengker Mojokerto

Sebanyak lima kerangka manusia ditemukan di reruntuhan istana Bhre Wengker, dengan posisi tengkurap dan kedua tangan terlipat di depan dada.

5 Kerangka Manusia Ditemukan Tengkurap di Istana Bhre Wengker Mojokerto
5 Kerangka Manusia Ditemukan Tengkurap di Istana Bhre Wengker Mojokerto. Gambar : DetikJatim/Dok.Enggran Eko Budianto

BaperaNews - Ekskavasi di Situs Kumitir, Desa Kumitir, Jatirejo, Mojokerto, Jawa Timur, menemukan lima kerangka manusia dengan posisi yang tidak lazim, yakni dikubur tengkurap dengan kedua tangan terlipat di depan dada. 

Temuan ini mengundang perhatian para ahli arkeologi karena jarang ditemukan dalam konteks pemakaman normal. Penemuan ini terjadi di reruntuhan istana Bhre Wengker, yang diyakini merupakan bagian dari sejarah kerajaan Majapahit, khususnya wilayah timur istana.

Delta Bayu Murti, ahli paleoantropologi dari Universitas Airlangga (Unair), menjelaskan bahwa posisi kerangka yang ditemukan tidak sesuai dengan tradisi pemakaman yang lazim di Nusantara.

"Semua jasad dikubur dalam posisi tengkurap dengan tangan terlipat di depan dada. Kepala menghadap ke bawah, ini bukan sesuatu yang normal," ujar Delta kepada detikJatim, Rabu (9/10). 

Kelima jasad tersebut ditemukan di bagian timur situs, yang diyakini sebagai lokasi bekas istana Bhre Wengker, tepat di sebelah barat makam Dusun Bendo, Desa Kumitir.

Kerangka-kerangka tersebut ditemukan pada kedalaman sekitar satu meter dari permukaan tanah. Jasad-jasad tersebut dikubur berjajar rapi dari barat ke timur, dengan satu jasad ditemukan di sebelah selatan empat kerangka lainnya.

Kepala setiap kerangka menghadap ke utara dengan sedikit serong ke barat, sementara kaki mengarah ke selatan dengan sedikit serong ke timur.

Delta menjelaskan bahwa posisi pemakaman yang rapi ini menunjukkan bahwa kelima individu tersebut kemungkinan dihormati dan dimakamkan dengan tata cara khusus.

"Ini bukan kuburan massal yang biasanya ditemukan dalam konteks korban perang atau genosida. Jasad-jasad ini dikubur dengan baik, menunjukkan mereka masih dihormati," jelasnya lebih lanjut.

Baca Juga : Geger! Kerangka Tulang Manusia Ditemukan di Pinggir Tol Serpong

Meskipun demikian, Delta menegaskan bahwa terlalu dini untuk mengaitkan posisi kubur dengan tradisi pemakaman agama atau kepercayaan tertentu.

Ia juga membandingkan penemuan ini dengan situs prasejarah lain di Indonesia, seperti Plawangan di Rembang, di mana jasad manusia dikubur dengan kepala di utara dan kaki di selatan, sebuah tradisi yang mungkin terjadi sebelum kedatangan Islam.

Delta juga menambahkan bahwa tradisi penguburan tidak selalu seragam dalam agama Hindu. Misalnya, di India, tidak semua jasad dibakar dalam upacara kremasi.

Kasta Brahmana, misalnya, tidak memerlukan api untuk mencapai nirwana. Hal ini juga didukung oleh literatur lontar di Bali yang menyebutkan bahwa tidak semua orang mati harus dibakar dalam upacara kremasi.

Pihak tim ekskavasi saat ini berencana untuk melakukan uji karbon 14 terhadap sampel tulang yang diambil dari lima kerangka tersebut untuk mengetahui kapan mereka hidup dan meninggal.

Sampel tulang dengan kepadatan baik dan mengandung kolagen telah diambil dan akan dikirim ke universitas di Australia atau Tokyo untuk analisis lebih lanjut. 

"Tes DNA juga penting dilakukan untuk melihat apakah kelima individu ini memiliki hubungan keluarga, serta untuk melacak apakah ada keterkaitan dengan penduduk sekitar saat ini," ungkap Delta.

Selain kerangka manusia, ekskavasi di Situs Kumitir juga menemukan struktur purbakala lain yang menjadi bukti peninggalan sejarah kerajaan Majapahit.

Struktur pertama yang ditemukan adalah kelanjutan dari talud atau pagar sisi utara dan barat istana Bhre Wengker. Istana ini memiliki bentuk persegi panjang dengan dimensi 316 x 203 meter dan luas mencapai 64.148 meter persegi.

Di bagian barat daya situs, ekskavasi juga menemukan struktur berbahan bata merah kuno yang diperkirakan merupakan bagian dari tembok istana.

Struktur ini memiliki ketebalan 100 cm dan tinggi 80 cm, serta menyambung dengan lantai di sebelah baratnya yang memiliki lebar sekitar 250 cm dan tinggi tiga lapis bata. 

Penemuan ini memberikan gambaran tentang tata ruang istana Bhre Wengker yang pada masa kejayaannya dikelilingi oleh talud dan tembok tinggi.

Gerbang utama istana Bhre Wengker, yang terletak di sisi barat, juga mulai terlihat dalam proses ekskavasi.

Meskipun tidak lagi utuh, dua pilar besar di sisi utara dan selatan yang mengapit gerbang tersebut masih dapat diidentifikasi. Pilar ini terbuat dari bata merah dengan dimensi 177 cm x 177 cm, sementara ketinggian yang sudah nampak mencapai 65 cm. 

Struktur tangga yang mengarah ke pintu gerbang juga terlihat, dengan lebar sekitar 12 meter dan panjang 6 meter. Tangga ini diperkirakan memiliki ketinggian sekitar 2,5 meter.

Baca Juga : 21 Tulang Manusia Ditemukan di Pompa Air Surabaya, Diduga Lebih dari 3 Orang