Ketua Satgas Perumahan Tegaskan Prabowo Bangun 3 Juta Rumah dalam Setahun

Ketua Satgas Perumahan, Hashim Djojohadikusumo, menegaskan bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran berkomitmen untuk membangun 3 juta rumah dalam setahun.

Ketua Satgas Perumahan Tegaskan Prabowo Bangun 3 Juta Rumah dalam Setahun
Ketua Satgas Perumahan Tegaskan Prabowo Bangun 3 Juta Rumah dalam Setahun. Gambar : Detikcom/Dok. Annisa Aulia Rahim

BaperaNews - Ketua Satgas Perumahan Presiden Terpilih, Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, menegaskan bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran berkomitmen untuk membangun 3 juta rumah dalam setahun sebagai salah satu program prioritas untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia. 

Hashim menjelaskan, dari total target, 1 juta rumah akan dibangun di perkotaan dalam bentuk hunian vertikal seperti rumah susun (high-rise), sementara 2 juta rumah lainnya akan dibangun di daerah pedesaan.

"Prabowo ingin memastikan bahwa tidak ada lagi rakyat Indonesia yang miskin. Program 3 juta rumah ini adalah bagian dari upaya mencapai 'zero poverty' di masa pemerintahannya," ujar Hashim dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (10/10).

Hashim menjelaskan, penerima manfaat utama dari program perumahan ini adalah rumah tangga miskin, yang kriterianya akan didasarkan pada data dari pelanggan PLN yang menggunakan listrik 450 KVA.

Menurutnya, saat ini ada sekitar 24 juta rumah tangga yang tergolong miskin, dan angka ini menjadi acuan dalam menetapkan target penerima program perumahan tersebut. 

"Dari angka 24 juta ini, kami hitung sebagai target untuk diangkat dari kemiskinan melalui program ini. Mereka adalah penerima hak dari program perumahan tersebut," tegas Hashim.

Sektor properti, khususnya konstruksi dan real estat, selama periode 2018-2022 mampu menciptakan nilai tambah yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia, yaitu antara Rp2.349 triliun hingga Rp2.865 triliun per tahun, atau sekitar 14,6 persen hingga 16,3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Selain itu, sektor ini juga berhasil menyerap 13,8 juta tenaga kerja per tahun, setara dengan 10,2 persen dari total lapangan kerja nasional pada 2022. 

"Perumahan adalah mesin penggerak ekonomi. Pak Prabowo melihat bahwa pembangunan rumah di desa belum dioptimalkan, padahal bisa menjadi salah satu solusi mengentaskan kemiskinan di pedesaan," lanjut Hashim.

Baca Juga : Prabowo Akan Beri Makan Gratis untuk Anak Sekolah Sebanyak 2 Kali, Pagi dan Siang

Dalam mewujudkan 2 juta rumah di pedesaan, Hashim menegaskan bahwa program ini akan melibatkan kontraktor lokal yang berada di desa. 

Hal ini dilakukan untuk memastikan roda ekonomi di desa berputar dan membantu meningkatkan pendapatan negara. 

"Kami tidak akan melibatkan kontraktor besar atau konglomerat dalam program ini. Kontraktor lokal di desa akan diberdayakan sehingga mereka dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan rumah," katanya.

Namun, Hashim juga mengungkapkan tantangan yang dihadapi dalam pembiayaan pembangunan rumah di pedesaan.

"Tidak adanya kehadiran perbankan di desa menjadi masalah, karena masyarakat desa sulit memenuhi syarat formal untuk mendapatkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), seperti slip gaji. Padahal, 90 persen masyarakat desa bekerja sebagai petani atau wiraswasta," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Consumer and Commercial Lending PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN), Hirwandi Gafar, menyatakan bahwa BTN siap mendukung program 3 juta rumah yang diinisiasi oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming. BTN berencana membantu dari sisi supply dan demand terkait pembiayaan perumahan.

"BTN akan mendukung pembiayaan untuk program ini, baik dalam bentuk kredit pembebasan lahan maupun kredit konstruksi, baik untuk rumah tapak (landed house) maupun hunian vertikal," ungkap Hirwandi.

Menurutnya, BTN juga akan menyediakan pembiayaan untuk kontraktor, baik yang sudah berada di level atas maupun pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Di sisi demand, BTN akan membantu pembiayaan KPR bagi masyarakat yang ingin membangun atau merenovasi rumah.

"Jika masyarakat desa sudah memiliki lahan tetapi rumahnya tidak layak huni, BTN juga siap memberikan pembiayaan untuk renovasi. Kami berharap program ini bisa membantu meningkatkan porsi pasar BTN di sektor perumahan," lanjut Hirwandi.

Saat ini, BTN telah mencapai pangsa pasar sebesar 80 persen melalui program satu juta rumah, dan diharapkan dengan program baru ini, angka tersebut bisa meningkat.

"Kami berharap bisa mencapai lonjakan signifikan dari sebelumnya 300-400 ribu rumah per tahun menjadi sekitar 3 juta rumah per tahun," kata Hirwandi.

Baca Juga : 84,3 % Publik Yakin Prabowo Bisa Pimpin RI Jadi Lebih Baik