Satpol PP Tewas Tertimpa Pagar Saat Jaga Demo Rusuh Tolak Ketua DPRD Lebak

Anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Lebak, meninggal dunia setelah tertimpa pagar yang didorong oleh massa aksi di depan Gedung DPRD Lebak.

Satpol PP Tewas Tertimpa Pagar Saat Jaga Demo Rusuh Tolak Ketua DPRD Lebak
Satpol PP Tewas Tertimpa Pagar Saat Jaga Demo Rusuh Tolak Ketua DPRD Lebak. Gambar : Dok. Detik

BaperaNews - Anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Lebak, Yadi, meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di RS Hermina Tangerang, pada Rabu (9/10). 

Yadi mengalami cedera parah di bagian kepala setelah tertimpa pagar yang didorong oleh massa aksi di depan Gedung DPRD Lebak pada Senin (23/9). 

Massa yang tergabung dalam Paguyuban Masyarakat Peduli Lebak (PMPL) menggelar aksi protes menolak salah satu calon ketua DPRD Lebak dari Partai PDI Perjuangan.

Yadi sempat dirawat di RSUD dr. Adjidarmo, Lebak, namun kondisinya terus memburuk hingga harus dirujuk ke beberapa rumah sakit di Tangerang dan Jakarta.

Meskipun telah mendapatkan perawatan medis, nyawa Yadi tak tertolong. Wakil Ketua Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) Kabupaten Lebak, Ajis Suhendi, membenarkan kabar duka tersebut dan menyampaikan belasungkawa mendalam. 

"Betul, beliau telah berpulang setelah bertugas dan menjalani perawatan intensif. Korpri Lebak turut berdukacita," kata Ajis saat dikonfirmasi, Rabu (9/10).

Ajis menjelaskan, Yadi mengalami cedera saat mengamankan aksi unjuk rasa yang digelar PMPL di depan Gedung DPRD Lebak. Unjuk rasa tersebut digelar untuk menolak salah satu calon ketua DPRD yang diusung oleh Partai PDI Perjuangan.

Aksi yang awalnya damai berubah menjadi rusuh ketika massa mencoba merangsek masuk ke dalam gedung DPRD. Dalam kericuhan itu, pagar gedung roboh, dan Yadi tertimpa hingga mengalami luka serius di bagian kepala.

Baca Juga : Pria di Wonogiri Tewas Gosong di Kamar Kos Usai Tidur Pake Headset Sambil Charge HP

"Korban berada di barisan depan saat mengamankan aksi ketika pagar gedung roboh akibat didorong massa. Ia langsung berlumuran darah dan segera dilarikan ke rumah sakit," jelas Ajis.

Menurut hasil pemeriksaan medis, Yadi mengalami trauma pada tulang belakang kepala yang mengakibatkan kelumpuhan.

Setelah sempat mendapatkan perawatan di RSUD dr. Adjidarmo, Yadi dirujuk ke rumah sakit di Tangerang dan Jakarta untuk penanganan lebih lanjut. Namun, kondisinya terus memburuk hingga akhirnya meninggal dunia pada Rabu pagi.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Lebak, Dartim, menyampaikan harapan agar proses hukum terkait insiden tersebut tetap dilanjutkan oleh pihak kepolisian.

"Kami berharap proses hukum atas kejadian ini tetap dilanjutkan. Ini bukan hanya soal kehilangan anggota, tapi juga soal penegakan hukum atas kekerasan yang terjadi," ungkap Dartim.

Kapolres Lebak, AKP Wisnu Adicahya, membenarkan bahwa pihak kepolisian masih menyelidiki peristiwa tersebut.

"Perkara masih dalam proses penyelidikan. Kami telah memeriksa sejumlah saksi terkait insiden ini," kata AKP Wisnu. 

Hingga saat ini, beberapa saksi dari pihak massa aksi dan aparat keamanan telah dimintai keterangan untuk mengungkap lebih jelas kronologi kejadian serta siapa yang bertanggung jawab atas robohnya pagar gedung DPRD.

Kabar meninggalnya Yadi menuai banyak ungkapan belasungkawa dari rekan-rekan sejawat dan jajaran pemerintah Kabupaten Lebak. Ajis Suhendi menambahkan, Yadi adalah anggota Satpol PP yang berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugasnya.

"Beliau selalu berada di garis depan saat bertugas, dan kepergiannya merupakan kehilangan besar bagi kami semua," ujar Ajis.

Baca Juga : Pimpinan Ponpes di Bekasi yang Jadi Tersangka Pencabulan Tewas di Dalam Tahanan