Prajurit TNI di Ambarawa Tewas Diduga Dianiaya Senior

Kasus tragis kematian Prada MZR menyoroti teguran di TNI yang berujung pada insiden penganiayaan. Baca kronologinya di sini!

Prajurit TNI di Ambarawa Tewas Diduga Dianiaya Senior
Usai Ditegur, Prajurit TNI di Ambarawa Tewas Diduga Dianiaya Senior Hingga Tewas. Gambar : Kolase Tiktok/@thatsboyhello

BaperaNews - Seorang prajurit TNI, Prada MZR, diduga tewas akibat penganiayaan oleh seorang seniornya di Batalyon Zeni Tempur 4/Tanpa Kawandya-Kodam IV/Diponegoro, pada Kamis, (30/11), di markas.

Prada MZR, yang menerima teguran bersama sejumlah junior lainnya akhirnya meninggal setelah mendapatkan perlakuan kasar.

Kapendam Kolonel Inf Richard Harison mengonfirmasi peristiwa ini kepada wartawan, Sabtu (2/12), menyebutkan bahwa korban sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.

Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Widi Prasetijono, segera mengambil tindakan dengan memerintahkan agar para pelaku, termasuk seniornya yang diduga melakukan penganiayaan diamankan oleh Pomdam IV/Diponegoro.

Kejadian ini terjadi saat para junior, termasuk Prada MZR, dikumpulkan oleh para senior untuk menerima teguran.

Pada malam itu, tidak hanya Prada MZR yang menjadi korban penganiayaan, tetapi beberapa orang lainnya juga mengalami nasib serupa.

Kapendam Richard menjelaskan bahwa insiden ini bukanlah pembunuhan yang disengaja, melainkan muncul dari teguran yang kemudian berujung pada tindakan kekerasan.

"Ini kan bukan pembunuhan yang memang disengaja. Bicaranya mungkin ada teguran dari senior-senior itu, kemudian dikumpulkan [para juniornya], lalu seniornya mukul. Yang meninggal kan satu, tapi yang dikumpulkan semua junior-junior. Ada tradisi yang jelek di situ," ujar Richard.

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmi Lantik Jenderal Agus Subiyanto Jadi Panglima TNI

Setelah menerima laporan tersebut, Pangdam IV/Diponegoro langsung memberikan perintah kepada Kapendam Richard untuk menyelidiki dan mengamankan para pelaku. Dalam waktu singkat, dua orang terduga pelaku, Pratu W dan Pratu D, berhasil diamankan dan ditahan di Pomdam IV/Diponegoro.

Proses penyelidikan masih berlangsung, namun Pangdam IV/Diponegoro menegaskan komitmen untuk melanjutkan proses hukum hingga selesai.

"Pangdam perintahkan semua diproses hukum," tegas Richard.

Penganiayaan yang berujung pada kematian Prada MZR ini terjadi pada Kamis malam di Yon Zipur/4 Banyubiru, Ambarawa. Saat itu, para prajurit junior, termasuk Prada MZR, dikumpulkan oleh para senior untuk menerima teguran.

Proses ini diarahkan sebagai bentuk pembinaan dan kedisiplinan di dalam satuan militer.

Beberapa prajurit junior, termasuk Prada MZR, menjadi korban penganiayaan oleh para senior. Meskipun Kapendam Richard menyebut insiden ini bukan pembunuhan yang disengaja, namun perlakuan kasar yang diterima Prada MZR dan beberapa rekannya mengakibatkan korban meninggal dunia.

Pangdam IV/Diponegoro menegaskan bahwa proses hukum akan dilanjutkan hingga selesai. Keputusan ini diambil sebagai bentuk keadilan bagi keluarga korban dan sebagai upaya untuk menjaga integritas dan disiplin di tubuh TNI. Para pelaku akan dihadapkan pada proses hukum sesuai dengan hukum yang berlaku.

@baperanews.com ⚠️WARNING SENSITIVE CONTENT⚠️ Seorang prajurit TNI, Prada MZR, diduga tewas akibat penganiayaan oleh seorang seniornya di Batalyon Zeni Tempur 4/Tanpa Kawandya-Kodam IV/Diponegoro, pada Kamis, (30/11), di markas #tni #prajurit #penganiayaan #baperanews ♬ snowfall - Øneheart & reidenshi

Baca Juga: Anggota TNI Berantem dengan Sopir Ambulans, Istri Tempeleng Korban