Viral Kepala Bayi Tertinggal di Dalam Rahim Ibu Muda di Bangkalan Saat Proses Melahirkan
Peristiwa mengejutkan terjadi di Bangkalan, kepala bayi tertinggal dalam persalinan di Puskesmas Kedungdung. Simak selengkapnya di sini!
BaperaNews - Tragedi memilukan terjadi di Desa Panpajung, Modung, Bangkalan, Madura, ketika seorang ibu muda bernama Mukarromah (25) kehilangan bayinya dalam proses persalinan di Puskesmas Kedungdung. Kejadian ini mengundang perhatian masyarakat setelah kepala bayi tertinggal di dalam rahim sang ibu.
Peristiwa ini terjadi pada Senin (4/3) dini hari ketika Mukarromah datang ke Puskesmas Kedungdung dengan maksud meminta surat rujukan ke rumah sakit karena bayinya sungsang.
Bidan Puskesmas, Mega, menyarankan agar Mukarromah melahirkan di Puskesmas dengan alasan sudah bukaan empat. Namun, proses persalinan tidak berjalan lancar, dan kepala bayi tertinggal di dalam rahim ibunya.
Tindakan medis yang dilaporkan sebagai malapraktik oleh keluarga Mukarromah ini telah mengejutkan banyak pihak. Suami Mukarromah, Sulaiman, menyatakan ketidakpuasannya terhadap tindakan bidan Puskesmas Kedungdung, menyebutnya sebagai bentuk malapraktik.
Keluarga Mukarromah melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian, menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus kepada Polres Bangkalan.
Hosridah, ibu kandung Mukarromah, menyatakan sikap pasrah terhadap proses hukum yang berjalan.
"Kalau soal proses hukumnya, ya, saya nggak tahu apa-apa. Saya pasrahkan sepenuhnya kepada polisi," ujarnya.
Baca Juga: WNI Magang Ditangkap di Jepang Usai Melantarkan Bayi yang Baru Dilahirkannya Hingga Meninggal
Pihak keluarga mendukung laporan polisi dengan menyajikan bukti-bukti, termasuk surat pelaporan yang telah diajukan oleh Sulaiman, menantu Hosridah. Mereka menginginkan keadilan atas kehilangan bayi mereka dan berharap agar tindakan malapraktik tidak terulang pada proses persalinan berikutnya.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan, melalui Kepala Dinas Kesehatan Bangkalan, Nur Hotiba, membantah bahwa tindakan yang dilakukan bidan di Puskesmas Kedungdung merupakan malapraktik. Hotiba menyatakan bahwa tindakan yang dilakukan sesuai dengan Standard Operasional Prosedur (SOP) dan prosedur medis yang berlaku.
"Kami lakukan tindakan yang sudah dilakukan sesuai SOP sesuai prosedur," kata Nur Hotiba.
Dalam video wawancara yang tersebar viral di media sosial, Mukarromah dengan detail menceritakan kejadian tragis yang menimpanya. Ia menceritakan bagaimana ia dipaksa untuk melahirkan di Puskesmas Kedungdung tanpa rujukan ke rumah sakit, dan bagaimana tindakan bidan Mega membuat kondisi persalinan menjadi sulit.
"Pas saya disuruh ngeden, belum dikasih apa-apa, belum disuntik, setelah agak lama saya dikasih suntikan pendorong, terus disuruh ngeden lagi terus saya nggak kuat, akhirnya patah badannya. Kepalanya tertinggal di dalam," ungkap Mukarromah.
Faisol, paman Mukarromah, mengaku terkejut ketika mendapat kabar bahwa bayi keponakannya lahir dengan kondisi kepala bayi terputus. Dia mengungkapkan bahwa keluarga awalnya mendapatkan kabar Mukarromah akan melahirkan pada dini hari, namun kabar tersebut berubah menjadi kabar dirujuk ke rumah sakit.
Baca Juga: Viral! Video Bidan Cium Bayi Baru Lahir Sampai Ingin Digigit, Netizen Geram