Rusia Tutup Rapat Data Tentara Gugur Untuk Rahasiakan Kerugian Di Ukraina

Kemenhan Rusia berencana untuk melarang keluarga atau kerabat tentaranya yang gugur di Ukraina mengajukan pendataan untuk rahasiakan kerugian yang dialaminya saat invasi!

Rusia Tutup Rapat Data Tentara Gugur Untuk Rahasiakan Kerugian Di Ukraina
Rusia Tutup Rapat Data Tentara Gugur Untuk Rahasiakan Kerugian Di Ukraina.Gambar: AP PHOTO/ALEXEI ALEXANDROV

BaperaNews - Kemenhan Rusia berencana untuk melarang keluarga atau kerabat tentaranya yang gugur di Ukraina mengajukan pendataan hingga ada kompensasi otoritas sipil, hal itu dilakukan untuk menutup rapat kerugian yang ditanggung sejak Negara tersebut menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu hingga saat ini.

Kemhan Rusia meminta agar semua tunjangan yang dibayar kepada keluarga tentara yang gugur di medan perang tidak lagi ditangani oleh pejabat sipil, namun ditangani langsung oleh kantor pendaftaran militer.

Langkah itu untuk membatasi orang tahu tentang informasi berapa jumlah pasukan Rusia yang tewas di Ukraina, usulan sudah resmi ditulis di situs informasi hukum Moskow, namun belum jelas kapan akan ditinjau oleh pemerintah terkait.

Rusia menganggap jumlah kematian tentaranya ialah sebuah rahasia Negara, Moskow bahkan tidak mengupdate laporan resmi berapa jumlah tentaranya yang tewas di Ukraina, namun Ukraina dan sejumlah Negara barat yang mendukungnya menyebut tentara Rusia yang gugur jumlahnya berkali lipat dari apa yang pernah disebutkan Moskow.

Baca Juga: Rusia : PBB Tak Pernah Hubungi Putin Sejak Invasi Rusia ke Ukraina

Invasi Rusia ke Ukraina sendiri sudah berlangsung selama dua bulan, sudah ada beberapa kali negosiasi dengan pejabat terkait, namun alih-alih mengurangi serangan, hingga saat ini serangan justru terus bertambah, terutama di wilayah timur Ukraina seperti Donbas, Luhansk, Mariupol, dan Donetsk. Ledakan terdengar sepanjang hari dan korban terus berjatuhan.

Sedangkan Presiden Rusia, Vladimir Putin baru saja memamerkan uji rudal balistik antar benua yang ia sebut tidak ada tandingannya pada Rabu kemarin 20 April 2022, senjata baru tersebut diberi nama Sarmat, menurutnya Sarmat akan membuat Negara tandingannya berpikir ulang sebelum mengancam Rusia.

“Teknologi kompleks terbaru ini punya teknologi taktis dan teknis yang terbaik dan tertinggi serta mampu mengatasi semua sarana pertahanan anti rudal paling modern, teknologi ini tak tertandingi di seluruh dunia, tidak akan tertandingi dalam waktu yang lama ke depannya” ujar Putin.

Sarmat disebut memiliki 10 lebih hulu ledak di tiap rudalnya, ditembakkan dari alat peluncur silo dan mampu menjangkau 6.000 km sehingga bisa menjangkau antar benua jika ditembakkan. Uji coba senjata canggih ini dilakukan Putin di tengah invasinya ke Ukraina yang tentunya berbahaya jika di masa depan senjata tersebut benar-benar digunakan.

Baca Juga : Presiden Rusia Telepon Presiden Palestina Bahas Ukraina Hingga Kelakuan Israel