Kisah Sedih Malpraktik Persalinan Di Pakistan, Kepala Bayi Nyangkut Di Rahim Berujung Pemotongan ...
Diduga adanya malpraktik lahiran, seorang Ibu di Pakistan melahirkan dengan kepala bayi nyangkut di rahim dan akhirnya tubuh bati dilakukan pemotongan
BaperaNews - Kejadian menyedihkan terjadi pada seorang ibu bersalin di Pakistan. Bayinya meninggal dunia ketika ia lahirkan, diduga karena malpraktik dan tidak memadainya fasilitas kesehatan di negaranya.
Diketahui, kurang lengkapnya fasilitas kesehatan di Negara tersebut menjadikan Pakistan sebagai Negara dengan angka kematian bayi yang relatif tinggi di Asia.
Kejadian malpraktik bayi ini terjadi pada seorang wanita pedesaan Pakistan, ia bermasalah selama proses melahirkan karena nyawa bayi tidak bisa diselamatkan dan kepala bayi tersangkut di Rahim. Hal ini pun menjadi sorotan betapa kurangnya pelayanan yang memadai untuk ibu hamil dan ibu bersalin di Negara tersebut.
Wanita tersebut bersalin di rumah sakit amal Distrik Thaparkar minggu lalu, riwayat kehamilannya dengan posisi janin sungsang, kepalanya berada di Rahim atas, jelas sulit untuk melahirkan secara normal.
Namun sang ibu tetap melahirkan secara normal karena kurangnya fasilitas kesehatan di Negara tersebut. Dokter pun terpaksa memisahkan tubuh bayi, kepala bayi dibiarkan di dalam Rahim, setelah diselidiki, ternyata persalinan dilakukan tanpa bantuan dokter kandungan yang jelas sebuah tindakan malpraktik mengingat kondisi ibu dalam keadaan tidak normal yakni posisi janinnya sungsang.
“Kepala bayi nyangkut setelah badannya keluar, hal ini bisa terjadi jika persalinan ditangani oleh orang yang tidak berpengalaman” ujar seorang pejabat tinggi di Provinsi Sindh dalam sebuah keterangan resmi (25/6).
Keselamatan sang ibu pun terancam, ia harus dirujuk ke rumah sakit lain karena kepala bayinya tidak bisa dikeluarkan, sang ibu pun harus mencapai perjalanan 82 km jauhnya untuk mencapai rumah sakit rujukan.
Baca Juga : Pesan Menyentuh Istri Ridwan Kamil Untuk Ultah Eril
Namun sesampainya di rumah sakit rujukan, ternyata rumah sakit tersebut juga tidak punya fasilitas yang memadai untuk operasi. Sang ibu pun dirujuk lagi ke rumah sakit lain di kota Hyderabad yang jaraknya mencapai 215 km.
Disitulah ia baru bisa dioperasi, tim dokter terpaksa memotong tubuh bayi, memisahkan kepala dan tubuhnya, karena Rahim ibu telah pecah. “Sang ibu sekarang dalam masa pemulihan” ujar Dr. Greesh, pejabat dinas kesehatan dari distrik Thaparkar.
Kasus ini menjadi perhatian dunia, Thaparkar, tempat tinggal sang ibu memang tidak punya infrastruktur dan fasilitas kesehatan yang memadai, wilayah tersebut juga sering kekeringan dan warganya banyak yang kelaparan. Wilayah jauh dari kota besar, hanya 16% persalinan yang ditangani dokter, bidan, perawat, atau tenaga ahli lainnya.
“Dokter spesialis dan ginekolog enggan datang kesini karena keterbelakangannya” ujar seorang jurnalis kesehatan, Muhammad Waqar. “Pemerintah perlu meningkatkan tenaga dan fasilitas kesehatan di wilayah itu agar tragedi malpraktik kepala bayi nyangkut di rahim tersebut tidak terulang lagi” tutupnya.