Arab Saudi Keluarkan 300 Ribu Jemaah Haji Ilegal
Arab Saudi telah mengeluarkan lebih dari 300.000 jemaah haji ilegal, sebagai bagian dari langkah ketat untuk mengatur jumlah jemaah yang melakukan ibadah haji. Simak selengkapnya di sini!
BaperaNews - Arab Saudi telah mengeluarkan lebih dari 300.000 jemaah haji ilegal dari Kota Mekkah pada Sabtu (8/6), sebagai bagian dari langkah ketat untuk mengatur jumlah jemaah yang melakukan ibadah haji tahun ini.
Dari jumlah tersebut, 153.998 adalah orang asing yang masuk dengan visa turis, sementara 171.587 lainnya adalah penduduk di berbagai wilayah Arab Saudi yang tidak memiliki izin haji resmi, menurut laporan dari kantor berita resmi Saudi Press Agency (SPA).
Penanganan ketat terhadap jemaah haji ilegal dilakukan untuk mencegah terjadinya penumpukan yang dapat berujung pada bencana seperti yang pernah terjadi di masa lalu.
Pada tahun 2015, tragedi di Mina selama prosesi lempar jumrah menewaskan sekitar 2.300 orang, menjadikannya bencana haji paling bersejarah.
Dari 300.000 jemaah ilegal yang dikeluarkan, sebagian besar merupakan warga asing yang masuk dengan visa turis. Mereka datang dengan harapan bisa menjalankan ibadah haji tanpa melalui prosedur resmi yang lebih mahal dan terbatas.
Selain itu, otoritas juga menangkap lebih dari 171.000 warga yang berdomisili di Arab Saudi namun bukan penduduk Mekkah, serta tidak memiliki izin resmi untuk melakukan ibadah haji.
Pemerintah Arab Saudi menghasilkan miliaran dollar AS setiap tahunnya dari kegiatan haji dan umrah, menjadikannya salah satu sumber pendapatan utama negara. Oleh karena itu, pengaturan jumlah jemaah, termasuk tindakan terhadap jemaah ilegal, merupakan langkah penting dalam menjaga stabilitas dan kelancaran ibadah haji.
Menurut regulasi yang diterapkan oleh Arab Saudi, jemaah yang hendak melaksanakan ibadah haji harus memiliki visa haji yang sah dan terdaftar melalui kuota resmi yang diberikan kepada setiap negara.
Baca Juga: Pemerintah Arab Saudi Tetapkan Ibadah Haji Hanya Boleh Dilakukan 5 Tahun Sekali
Visa turis tidak berlaku untuk kegiatan haji, dan penggunaan visa ini untuk tujuan haji dianggap ilegal. Hal ini menjadi perhatian karena banyak orang yang memilih jalur ini untuk menghindari biaya tinggi dan kuota terbatas yang sering kali menghalangi keinginan mereka untuk menunaikan ibadah haji.
SPA melaporkan bahwa otoritas Mekkah dan tim keamanan telah bekerja sama untuk memverifikasi izin jemaah, melakukan pengawasan ketat di pintu-pintu masuk Mekkah dan tempat-tempat penting lainnya. Mereka juga mengerahkan teknologi pemantauan canggih untuk mendeteksi dan mengidentifikasi jemaah tanpa izin yang mencoba masuk ke area haji.
Untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan para jemaah, Arab Saudi juga telah melakukan berbagai peningkatan dalam fasilitas dan layanan selama ibadah haji 2024. Ini termasuk penambahan infrastruktur, pengelolaan arus jemaah, dan penanganan darurat untuk mencegah terjadinya situasi kritis seperti yang pernah terjadi.
Upaya ini mencakup penggunaan teknologi untuk memantau pergerakan jemaah dan memberikan bantuan langsung jika terjadi kepadatan yang berlebihan.
Hingga 8 Juni 2024, lebih dari 1,3 juta jemaah yang terdaftar secara resmi telah tiba di Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah haji. Pemerintah memastikan bahwa semua jemaah ini telah melalui proses verifikasi yang ketat dan memiliki dokumen yang sah sesuai dengan ketentuan haji yang berlaku.
Langkah tegas yang diambil oleh Arab Saudi mendapat berbagai tanggapan dari komunitas internasional.
Beberapa pihak memuji langkah ini sebagai upaya untuk menjaga ketertiban dan keselamatan selama ibadah haji, sementara yang lain menyoroti perlunya solusi yang lebih terjangkau bagi mereka yang ingin menunaikan ibadah haji tetapi menghadapi kendala biaya dan kuota.
Media internasional juga ikut memantau situasi ini dengan saksama. Kantor berita AFP melaporkan bahwa keinginan untuk menjalankan ibadah haji melalui jalur ilegal sebagian besar dipicu oleh tingginya biaya resmi dan terbatasnya kuota jemaah dari setiap negara.
Laporan ini menambahkan bahwa upaya Arab Saudi untuk menindak tegas jemaah ilegal mencerminkan komitmen negara tersebut dalam mengelola haji secara lebih terstruktur dan aman.
Baca Juga: Arab Saudi Luncurkan Taksi Terbang untuk Jemaah Haji 2024