Rusia : PBB Tak Pernah Hubungi Putin Sejak Invasi Rusia ke Ukraina

Rusia menyatakan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres tidak pernah berupaya menghubungi Presiden Rusia, Vladimir Putin sejak invasi Rusia ke Ukraina.

Rusia : PBB Tak Pernah Hubungi Putin Sejak Invasi Rusia ke Ukraina
Sekretariat Jenderal PBB, Antonio Guterres. Gambar : Dok. Lisi Niesner/Reuters

BaperaNews - Rusia menyatakan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres tidak pernah berupaya menghubungi Presiden Rusia, Vladimir Putin sejak Moskow melakukan operasi militer di Ukraina. “Tidak ada pihak yang coba menghubungi baik dari Misi Permanen Rusia ke PBB atau secara langsung dengan Kemenlu Rusia” ujar jubir Menlu Rusia, Maria Zakharova hari Selasa 19 April 2022.

Sejak Rusia menyerang Ukraina, sejumlah pihak meminta PBB untuk lakukan tindakan tegas, tidak hanya berupa kecaman atau pernyataan. Presiden Ukraina, Volodymir Zelensky pada awal April lalu juga sempat menyinggung soal PBB atas sikapnya, ia menilai PBB yang punya tugas untuk menjamin keamanan di seluruh dunia tidak melakukannya, justru PBB terlihat lemah.

PBB dibuat untuk memerangi agresi dan memastikan dunia damai dengan baik, tapi itu tak ada, meski ada Dewan Keamanan PBB, semuanya tak ada” ujarnya.

Zelensky bahkan pernah menyebut sebaiknya PBB bubar saja jika tak bisa memberi solusi untuk menghentikan serangan Rusia ke Ukraina yang sudah berlangsung selama dua bulan ini dengan ratusan ribu korban.

PBB jelas tidak bekerja dengan baik, sekarang Piagam PBB dilanggar dari Pasal 1, jadi apa gunanya Pasal lain?” imbuhnya. Pasal 1 sendiri berbunyi tentang tugas PBB untuk menjaga dan memastikan kedamaian dunia.

Baca Juga : Presiden Rusia Telepon Presiden Palestina Bahas Ukraina Hingga Kelakuan Israel

Sejauh ini pertempuran Rusia dan Ukraina memang masih berlangsung, PBB belum melakukan tindakan secara nyata untuk menghentikan perang, PBB hanya memberikan kecaman dan meminta Rusia untuk menghentikan serangan dan meminta kedua Negara negosiasi secara damai.

Rusia sendiri pada perkembangan terakhir meminta pasukan Ukraina untuk menyerah dan meletakkan senjata demi kemanusiaan, Rusia membuka koridor kemanusiaan untuk evakuasi tentara yang bersedia menyerah.

“Kami sekali lagi meminta pemerintah Kyiv memberi perintah untuk para pejuangnya agar berhenti melakukan perlawanan yang tak masuk akal” ujar Kementrian Pertahanan Rusia pada Selasa 19 April 2022.

“Namun kami paham pemerintah Ukraina tak bisa memberikan instruksi atau perintah demikian jadi kami minta tentara secara sukarela mengambil keputusan dan meletakkan senjata, kami ambil langkah untuk restorasi perdamaian” imbuhnya.

“Pasukan Rusia sekali lagi menawarkan untuk menghentikan aktivitas militer dan meletakkan senjata sejak mala mini, setiap orang yang meletakkan senjata dan menyerah akan dijamin keamanannya” tutupnya.

Baca Juga : Kerusuhan Swedia, Indonesia Kecam Aksi Bakar Al Qur’an Yang Picu Kerusuhan