Mer C Ungkap RS Indonesia di Gaza Palestina Terkena Rudal Israel
RS Indonesia terkena bom dan rudal yang ditembakkan oleh jet tempur Israel sejak Israel memulai agresinya ke Palestina pada Selasa-Sabtu 9-13 Mei 2023.
BaperaNews - RS Indonesia terkena bom dan rudal yang ditembakkan oleh jet tempur Israel sejak Israel memulai agresinya ke Palestina pada Selasa-Sabtu 9-13 Mei 2023.
Hal ini diungkap oleh MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) yang aktif mengadvokasi isu Palestina. MER-C menyampaikan ada kerusakan parah di berbagai fasilitas kesehatan RS Indonesia di Gaza Palestina tersebut.
Plafon Ruangan RS Indonesia di Gaza Palestina Rusak Kena Bom dan Rudal Israel
“Kerusakan cukup parah dan serius terjadi di beberapa bagian RS Indonesia yang berada di jalur Gaza utara” tutur Farid, sukarelawan Indonesia yang berada di jalur Gaza hari Minggu (14/5).
Pada serangan tersebut, Israel menyerang sejumlah daerah yang lokasinya dekat dengan RS Indonesia di Palestina, sejumlah plafon ruangan rumah sakit sampai berjatuhan, kabel-kabel instalasi rumah sakit mengalami kerusakan. Hal ini jelas beresiko pada warga sipil yang dirawat disana, menyebabkan kekhawatiran dan ketakutan.
“Relawan dan pihak RS Indonesia di Gaza Palestina masih mendata kerusakan yang terjadi” imbuhnya.
Baca Juga : Serang Final Liga Palestina, Menlu Qatar Sindir Pasukan Israel
33 Warga Tewas dan 150 Luka
Sejak Israel melakukan agresi pada 9-13 Mei 2023, sudah ada 33 warga Palestina tewas termasuk diantaranya wanita dan anak-anak serta lansia. Sementara korban luka sekitar 150 orang.
Sejumlah korban mendapat perawatan di RS Indonesia di Palestina namun justru RS Indonesia ikut terkena bom dan rudal. Tidak hanya RS Indonesia, RS Syuhada Al Aqsa juga terkena bom dan rudal Israel.
Ketua Presidum MER-C : Hentikan Kejahatan Israel yang Membabi Buta
Ketua Presidum MER-C Abdul Murad menyampaikan kecaman pada agresi militer Israel kepada warga Gaza Palestina yang menyebabkan dampak kerusakan di berbagai fasilitas kesehatan padahal jelas dalam perang rumah sakit tidak boleh diserang.
“Kami mengecam agresi Israel kepada warga sipil Gaza dan serangan yang telah membuat fasilitas kesehatan rusak. Padahal fasilitas kesehatan ini dilindungi hukum internasional. Kami meminta PBB, OKI, dan seluruh dunia segera hentikan kejahatan Israel yang membabi buta” tutur Murad.
Murad yang juga merupakan dokter itu menyatakan siap membantu mengirim sukarelawan ke jalur Gaza jika serangan terus meningkat dan jumlah korban terus bertambah.
“Jika memang diperlukan kami siap menambah tim ke jalur Gaza” pungkas Murad.
Baca Juga : Amerika Beri Dukungan Untuk Israel Di Konflik Palestina