Media Swiss Soroti Netizen Indonesia Imbas Beri Bintang Satu Di Ulasan Sungai Aare

Media lokal Swiss menyoroti aksi warganet Indonesia yang memberi bintang satu atau review buruk di ulasan Sungai Aare, Bern, Swiss.

Media Swiss Soroti Netizen Indonesia Imbas Beri Bintang Satu Di Ulasan Sungai Aare
Sungai Aare, Bern, Swiss. Gambar : Unsplash.com/Dok. Periklis Lolis

BaperaNews - Media lokal Swiss menyoroti aksi netizen Indonesia yang memberi bintang satu atau review buruk di ulasan Sungai Aare, Bern, Swiss, setelah adanya insiden Emmeril Kahn Mumtadz (Eril) anak dari Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang hanyut dan hilang di Sungai Aare sejak hari Kamis 26 Mei 2022 dan hingga hari ini belum juga ditemukan.

“Banyak ulasan buruk di Google terkait Sungai Aare” judul sebuah artikel media lokal Swiss yang dirilis pada hari Sabtu 28 Mei 2022. “Seorang pria Indonesia berumur 23 tahun hilang setelah berenang di Sungai Aare di Bern dan setelah itu sungai kini dipenuhi ulasan jelek di Google oleh pengguna dari Indonesia” tulis media tersebut.

Sebuah media lokal lain, Blick sebelumnya memberitakan ada tiga orang yang berenang dan hanyut di Sungai Aare pada hari Kamis 26 Mei 2022, dua orang berhasil diselamatkan, namun satu orang yang notabene ialah anak dari pejabat Indonesia, Ridwan Kamil, dinyatakan hilang.

“Duta Besar Indonesia di Bern juga mengumumkan orang yang hilang tersebut ialah Eril dan hingga kini masih dalam pencarian” tulis media tersebut.

“Banyak netizen dari Indonesia memberi bintang satu untuk Sungai Aare di Google Maps, sebagaimana yang dilaporkan oleh reporter Blick pada hari Sabtu 28 Mei 2022 dengan alasan sungainya tidak aman, Eril belum ditemukan, dan sungai yang sangat buruk” lanjut media tersebut.

Baca Juga : Dewan Pers Tegaskan Media Untuk Patuh, Tak Meramal Pemberitaan Soal Eril

Blick juga menyorot adanya rumor dari netizen Indonesia yang menyebut ada penunggu di Sungai Aare yang merujuk pada sebuah roh di tempat tersebut dan dihubungkan dengan adanya permintaan tumbal atau membuat orang meninggal dunia karena penunggu tersebut.

Blick kemudian menyebut sesungguhnya tidak ada yang bisa disalahkan atas insiden hilangnya Eril dan seharusnya netizen Indonesia tidak perlu memberi bintang satu ke Sungai Aare.

Sejak Eril hilang, tim SAR dan kepolisian Swiss terus bekerja sama untuk mencari Eril, pencarian dilakukan hingga puluhan kilometer dari titik hilangnya Eril, dengan memakai sejumlah alat seperti drone, hingga menerjunkan penyelam handal, namun hingga kini Eril belum juga ditemukan.

Segenap doa dan harapan dipanjatkan untuk Eril semoga segera ditemukan dalam keadaan selamat.