Rusia Lenyapkan Peluncur S-300 Yang Dipasok Eropa Di Ukraina

Kemhan Rusia mengklaim pihaknya telah melenyapkan peluncur anti pesawat S-300 yang dipasok oleh Negara barat untuk membantu Ukraina!

Rusia Lenyapkan Peluncur S-300 Yang Dipasok Eropa Di Ukraina
Rusia Lenyapkan Peluncur S-300 Yang Dipasok Eropa Di Ukraina. Gambar: Reuters/Alexander

BaperaNews - Rusia melenyapkan peluncur anti pesawat S-300 yang dipasok oleh Negara barat untuk membantu Ukraina, Kemhan Rusia mengklaim hal tersebut pada hari Senin 11 April 2022. Beberapa hari sebelumnya, Slovakia memang mengumumkan menyumbang baterai rudal pertahanan udara S-300 lama yang dibuat Soviet ke Kiev.

Dalam arahan regulernya tentang aksi perang yang sedang terjadi di Ukraina, Kemhan Rusia melaporkan “Rusia menghancurkan hanggar yang ada di pinggiran selatan kota Dnepropetrovsk dimana ada peralatan baterai S-300 yang dipasok untuk rezim Ukraina oleh salah satu dari Negara Eropa disembunyikan” bunyi keterangan resmi dari Kemhan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov.

“Deretan rudal kalibr yang diluncurkan dari laut sudah menghancurkan empat buah peluncur S-300 dan sebanyak 25 orang tentara Ukraina pada hari Minggu” lanjutnya. Pejabat Rusia juga melapor telah menghancurkan radar penargetan S-300 di serangan udara yang terpisah di dekat Uspenovka.

Rusia juga mengklaim telah banyak hancurkan mesin perang Ukraina sejak awal perang. Dari laman Bulgarian Military, hari Senin (11/4/22), mereka memberikan daftar mesin perang yang telah dihancurkan diantaranya :

-          129 pesawat

-          99 helikopter

-          243 sistem rudak SAM S-300

-          Buk M1

-          Sam Osa AKM

-          441 Kendaraan udara tanpa awak

Baca Juga: Top 3 Dunia, Bahasa Melayu Gagal Satukan Ras Di Malaysia Hingga Rusia Siap Rebut Ukraina

-          2.079 tank

-          Kendaraan tempur lapis baja

-          239 instalasi roket

-          909 artileri lapangan dan montir

-          2003 mesin militer khusus

Terakhir ialah rudal presisi tinggi milik pangkalan militer Ukraina yang diberitakan di atas, pangkalan militer tersebut dipakai untuk lokasi perbaikan senjara dan perlatan militer Ukraina. Rusia memang tidak main-main dalam perang kali ini, meski ia mendapat sanksi dari sejumlah negara terutama dari Negara barat yang menjadi sekutu Amerika Serikat, ia tak gentar dan terus melanjutkan perangnya hingga tujuannya tercapai.

Presiden Ukraina, Volodymir Zelensky menyatakan tidak ada yang bisa hentikan perang selain Putin (Presiden Rusia). “Hari ini Ukraina tidak punya pilihan lain untuk duduk dan negosiasi, tapi di Rusia, memang taka da satu orang pun yang punya kekuatan untuk hentikan perang selain Putin, dia sendiri yang akan memutuskan kapan perang akan berakhir” ujarnya hari Minggu (10/4/22).

Baca Juga: Israel Gempur Kawasan Pusat Suriah, Ledakan Menggema