Fahd El Fouz A Rafiq: Setiap Negara Punya Lebensraum Dan Kepentingan
Fahd El Fouz A Rafiq ungkap bahwasannya setiap Negara memiliki lebensraum dan kepentingannya sendiri!
BaperaNews - Lebensraum adalah Istilah bangsa Jerman rentang waktu 1890 – 1940 yang mencerminkan zaman Kolonialisme sejak zaman Macedonia, Romawi Hingga Kolonialisme Eropa hingga seluruh dunia semuanya sama yaitu Lebensraum.
Lebensraum terjemahannya adalah Living Space wilayah hidup tempat tinggal dan segala kebutuhannya. Kita akan melihat Nation Interest misalnya Tiongkok untuk menghidupi 1,4 milyar penduduknya tiongkok harus melakukan kolonialisasi.
Fahd El Fouz A Rafiq mengatakan, “Tiongkok gunakan kolonialisasi 5.0 menggunakan ekonomi Approach dan Soft Power tidak mencaplok ala militer namun mengambil kemanfaatan sumber daya sebuah negara. Amerika juga sama mengkolonisasi bangsa dan negara lain demi menghidupi penduduknya yang 350 juta jiwa. Misalnya di Jazirah Arab dikuasai yang memiliki unsur fosil oil (Minyak Bumi) Myanmar, venezuela, Indonesia, nigeria semua negara yang ada fosil oilnya dikendalikan dengan Hard Power dan tekanan premanisme.
Negara negara besar mencari pemimpin pemimpin yang lemah untuk dikendalikan pihak luar. Negara yang sangat agresif melakukan kolonialisasi pastinya mencari pemimpin negara yang kepemimpinan lemah untuk diambil manfaat Sumber Daya Alamnya.
Perang secara langsung merupakan tindakan perampokan kekayaan suatu negara. Contoh: Irak serbu kuwait ketika perang Teluk, itu mengambil kekayaan kuwait, emas Kuwait, bank kuwait semua disikat dan dikuras habis.
Lanjutnya Amerika serang Irak untuk mengambil hasil rampokan Irak terhadap Kuwait. Begitu juga perang di Libya itu adalah merampok kekayaan Muammar Khadafi. Artinya perang adalah tindakan mengambil kekayaan negara lain secara paksa yang ditonton publik dunia Internasional.
Baca Juga : Bapera Kabupaten Lahat Gelar Buka Bersama Dan Penggalangan Dana Untuk Korban Kebakaran
Adalagi contohnya NAZI serbu belanda mengambil cadangan emas belanda dari rampokan kekayaan Emas NUSANTARA. tahun 1945 Amerika menang perang ambil Emas NAZI hasil rampokan Belanda terhadap Nusantara. Jika disimpulkan ini adalah Perampokan yang dipertontonkan di muka publik dunia Internasional.
Perang Rusia – Ukraina belum selesai, apa sih kalau tidak memperebutkan Sumber Daya Alam Ukraina yang sangat kaya. Ketika Zelensky mengatakan Rusia ingin masuk NATO Vladimir Putin Marahnya luar biasa.
Hal yang perlu diketahui adalah Ukraina memiliki cadangan Uranium terbesar di Dunia, cadangan titanium no 2 di eropa, 12 persen manganese dunia, cadangan Shale gas terbesar ke 3 terbanyak di Eropa, cadangan batubara no. 7 di dunia, Cadangan Iron or nya terbesar No. 2 di dunia plus ukraina adalah negara Agrikultur secara kalkulasi Agrikultur ukraina bisa menghidupi 600 juta manusia.
Rusia bukan hanya menganggap Ukraina sebagai Ras satu rumpun akan tetapi seperti Indonesia dan banyak negara asia tenggara lainnya. Imbas perang Rusia – Ukraina adalah Naiknya Harga BBM beberapa hari yang lalu.
Indonesia yang dijajah selama 350 tahun oleh Belanda, karena adanya pengkhianat bangsa saat itu yang melanggengkan penjajahan tersebut. Padahal jumlah Voc saat itu sedikit.
Karena Lebensraum itulah bangsa bangsa lain menjajah dan menginjak sebuah negara dan bangsa dengan tujuan untuk menghidupi rakyatnya yang banyak itu.
Fahd El Fouz A Rafiq menambahkan, Indonesia sebagai negara Non Blok harus memanfaatkan betul situasi perang Rusia – Ukraina agar Indonesia menjadi pemain global yang disegani di Dunia Internasional, tutupnya.
Baca Juga: Bapera Berbagi, Bapera Kota Palembang Satuni Anak Yatim Di Panti Asuhan As Safa'at