Puncak Haji Hari Ini Wukuf Di Arafah, Fahd A Rafiq : Waspadai Cuaca Panas di Tanah Suci
Ketua DPP Bapera, Fahd A Rafiq beberkan pengalaman cuaca panas khas iklim gurun di Tanah Suci Mekkah menjadi tantangan bagi jemaah haji.
Bapera News - Setelah Berangkat secara bergelombang pada senin (27/6/23) kemarin, jemaah haji Indonesia mulai bergerak menuju Arafah. Bersama dengan 2,5 juta jemaah haji lainnya dari seluruh dunia, mereka akan menjalani puncak haji yang dimulai dari wukuf di Arafah.
Salah satu tantangan terbesar dalam pelaksanaan Ibadah Haji di Tanah Suci Mekkah adalah kondisi cuaca panas khas iklim gurun. Suhu di Tanah Suci menjadi tantangan bagi jemaah haji yang saat ini melakukan ibadah. Mereka terancam mengalami heatstroke imbas suhu panas ekstrem.
Ketua Umum DPP Bapera Fahd El Fouz Arafiq menyampaikan, setelah para Jemaah haji telah berangkat secara bergelombang dalam pelaksanaan wukuf di Padang Arafah. Jemaah diminta agar menjaga kondisi untuk melaksanakan wukuf, karena diketahui dilaporkan suhu di Arab Saudi bisa menembus sampai 46 derajat Celcius.
“Dari diberangkatkan pada senin kemarin, para Jemaah Haji asal Indonesia secara bergelombang berangkat ke Padang Arafah untuk melaksanakan wukuf, yang menjadi persoalan dalam pelaksaan wukuf adalah kondisi cuaca panas khas iklim gurun, kita ketahui suhu di Tanah Suci bisa menembus 46 derajat celcius.” Ucap Fahd A Rafiq (27/6).
Terdapat 32 ribu petugas kesehatan siap membantu siapa pun yang terkena sengatan panas atau penyakit lain, sementara botol-botol air dibagikan secara gratis.
Dirinya juga berpesan kepada semua Jemaah asal Indonesia, agar tetap menjaga kondisi untuk melaksanakan wukuf di Padang Arafah, karena suhu panas dikhawatirkan dapat terancam mengalami heatstroke.
“Saya menghimbau agar Jemaah haji Indonesia tetap menjaga kondisi dalam pelaksanaan wukuf di Padang Arafah hari ini, karena suhu panas dikhawatirkan dapat menimbulkan heatstroke, Jemaah dianjurkan dapat membawa alat teduh sendiri seperti payung, agar sinar matahari panas Tanah Suci tidak langsung menyengat ke tubuh para Jemaah.” Tutup Fahd A Rafiq.
Banyak peziarah memegang payung untuk melindungi diri dari sinar matahari, sementara yang lain membawa selimut doa terlipat di atas kepala.
Penulis : Fachrul Nopendra