Ratusan Orang Tewas Bergelimpangan di Dieng Dikaitkan Azab

Ratusan orang tewas di Dieng, banyak yang menduga ada kaitannya dengan azab. Simak Berita Selengkapnya!

Ratusan Orang Tewas Bergelimpangan di Dieng Dikaitkan Azab
Ratusan Orang Tewas Bergelimpangan di Dieng Dikaitkan Azab. Gambar : Kolase X/@zakiberkata

BaperaNews - Sebuah kisah kelam dari kawasan Dieng kembali mencuat ke permukaan, memicu perbincangan di media sosial. Pada suatu waktu beberapa dekade lalu, ratusan orang tewas setelah menghirup gas beracun CO2, yang disebabkan oleh letusan Kawah Sinila

Cerita tragis ini kembali diungkit oleh sejumlah akun di media sosial, salah satunya adalah akun bernama Georitmus.

Menurut Georitmus, dalam peristiwa mengerikan itu, tidak hanya manusia yang menjadi korban, namun juga hewan ternak. 

Akun tersebut mengungkapkan bahwa pada akhir cerita, warga Desa Batur, Dieng, mempercayai bahwa kematian tragis ini merupakan azab bagi mereka yang terlibat dalam aktivitas perjudian yang merajalela pada 1979.

Tak jauh dari Desa Batur, terdapat kuburan massal yang dihiasi dengan tugu berbentuk tangan yang memegang kartu, sebagai simbol "stop perjudian". 

Hal ini dibuat sebagai peringatan bagi warga desa akan petaka yang terjadi menjelang pagi 1979.

Fakta yang terungkap dari tragedi ini adalah bahwa sejumlah korban berhasil selamat dari letusan Kawah Sinila. 

Sejarah mencatat bahwa pada 1979, letusan tersebut menewaskan 149 jiwa, sebagian besar adalah warga Desa Kepucukan, Kecamatan Batur, Banjarnegara.

Baca Juga : Geger Anak kambing Berkepala Monyet Lahir di Gunung Kidul, Dikaitkan dengan Hal Mistis

Menurut keterangan Kepala Desa terakhir Desa Kepucukan, Sutikno, sebagian besar korban awalnya mencoba menyelamatkan diri dari erupsi Kawah Sinila. 

Namun, ironisnya, sebagian dari mereka justru tewas setelah menghirup gas beracun yang keluar dari Kawah Timbang.

Dari total 149 korban, 147 di antaranya adalah warga Desa Kepucukan, sementara dua lainnya adalah relawan yang berusaha menolong para korban. 

Sutikno juga mengungkapkan bahwa beberapa korban yang berhasil selamat mengalami gejala-gejala seperti hidung panas, mata kabur, dan pusing.

Namun, tidak semua korban memiliki nasib baik seperti itu. Pada korban yang ditemukan tewas, pori-pori kulit mereka diketahui mengeluarkan darah, menunjukkan dampak fatal dari gas beracun yang mereka hirup.

Hingga saat ini, pada 2023, gunung api Dieng masih berstatus waspada. Sutikno pun mengingatkan kepada warga dan petani sekitar Kawah Timbang untuk mematuhi larangan mendekat ke kawah, terutama saat cuaca mendung atau pagi dan sore hari.

Baca Juga : Alasan Tuyul Tak Mencuri Uang di Bank