Kakak Adik Ditemukan Tewas Berpelukan dalam Kebakaran di Tambora

Kebakaran melanda kawasan permukiman padat penduduk di Tambora, Jakarta Barat. Akibat insiden tersebut kakak beradik ditemukan meninggal dunia dalam kondisi berpelukan.

Kakak Adik Ditemukan Tewas Berpelukan dalam Kebakaran di Tambora
Kakak Adik Ditemukan Tewas Berpelukan dalam Kebakaran di Tambora. Gambar : Dok. Damkar Jakbar

BaperaNews - Kebakaran melanda kawasan permukiman padat penduduk di Tambora, Jakarta Barat, dan menyebabkan lima orang tewas, termasuk dua anak kakak-beradik yang ditemukan dalam kondisi berpelukan. 

Insiden tragis tersebut terjadi pada dini hari, Selasa (15/10), di Jalan Kalianyar IV RT/RW 11/02, Kelurahan Kalianyar, Tambora, Jakarta Barat.

Kedua korban, AS (13) dan Y (12), ditemukan meninggal di dekat bak mandi dalam keadaan berpelukan. "Iya saling berpelukan, abang-adik itu, di dekat bak mandi," ungkap Suwardi, Ketua RW 02 Kalianyar. 

Selain kedua anak tersebut, ibu mereka yang berinisial AR (40) juga ditemukan meninggal dunia. Menurut Suwardi, AR ditemukan tergeletak di depan pintu kamar mandi di lantai satu rumah mereka.

"Kondisinya itu yang dua di dalam kamar mandi, si AS sama adiknya. Sedangkan ibunya si AR itu ada di luar, di depan pintu kamar mandi," jelas Suwardi.

Kebakaran yang menghanguskan pemukiman padat di Tambora ini terjadi sekitar pukul 01.22 WIB. Petugas pemadam kebakaran segera dikerahkan untuk memadamkan api dan melakukan evakuasi.

Namun, upaya penyelamatan tidak berhasil menyelamatkan nyawa lima orang korban, termasuk kakak-adik AS dan Y serta ibu mereka.

Di lokasi kejadian, Suwardi turut mendampingi petugas Indonesia Automatic Finger Identification System (Inafis) yang memeriksa tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengidentifikasi korban dan penyebab kebakaran.

"Iya, saya diminta untuk melakukan pendampingan," ujar Suwardi kepada wartawan.

Petugas kepolisian telah memasang garis polisi di sekitar rumah korban untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut. Menurut Suwardi, sebagian besar rumah korban telah rusak parah akibat kebakaran. Tembok rumah runtuh dan bagian dalamnya, termasuk peralatan rumah, habis dilalap api. 

Penyelidikan awal oleh Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat menyebutkan bahwa kebakaran tersebut diduga disebabkan oleh kebocoran tabung gas di dalam rumah korban.

"Diduga karena kebocoran gas," ujar Kepala Seksi Operasi Gulkarmat Jakarta Barat, Syarifudin, di lokasi kejadian.

Di dalam rumah korban, ditemukan dua tabung gas yang gosong akibat terkena kobaran api. Diduga kuat kebocoran dari salah satu tabung ini menjadi penyebab utama kebakaran yang menghanguskan rumah dan mengakibatkan tewasnya lima orang tersebut.

Baca Juga : Kronologi Kebakaran di Pulo Gadung yang Hanguskan 11 Rumah dan Tewaskan 3 Balita

Selain tiga korban dari keluarga AS, dua korban lainnya juga ditemukan tewas dalam insiden ini, yakni R (7) dan S (66). Total lima korban tewas dari insiden kebakaran rumah di Tambora ini telah dievakuasi oleh petugas dan dibawa ke rumah sakit untuk proses identifikasi dan otopsi lebih lanjut.

Syarifudin menjelaskan, pihaknya mendapatkan laporan mengenai kebakaran ini pada pukul 01.22 WIB dan segera menurunkan sejumlah unit mobil pemadam kebakaran ke lokasi.

Petugas tiba di lokasi tak lama setelah menerima laporan dan langsung melakukan upaya pemadaman api serta evakuasi warga sekitar.

Namun, kepadatan permukiman dan kondisi rumah yang sebagian besar terbuat dari material mudah terbakar menjadi tantangan tersendiri bagi petugas dalam memadamkan api. Meski api berhasil dijinakkan dalam beberapa jam, lima korban yang berada di dalam rumah tidak bisa diselamatkan.

"Kami mengerahkan 10 unit mobil pemadam kebakaran ke lokasi untuk memadamkan api. Namun, karena lokasi yang padat penduduk dan akses jalan yang sempit, proses pemadaman memakan waktu cukup lama," jelas Syarifudin.

Setelah kebakaran ini, petugas kepolisian dan pemadam kebakaran menghimbau masyarakat di wilayah padat penduduk seperti Tambora agar lebih waspada terhadap penggunaan tabung gas, terutama dalam hal perawatan dan pengecekan rutin.

Kebocoran tabung gas sering kali menjadi penyebab utama kebakaran di daerah pemukiman padat, yang umumnya memiliki akses terbatas dan struktur bangunan yang rentan terhadap api.

Kebakaran rumah akibat kebocoran gas menjadi ancaman serius, terutama di daerah seperti Tambora yang dikenal dengan permukimannya yang padat dan akses jalan yang sempit.

Oleh karena itu, warga diminta untuk selalu memastikan keamanan alat-alat yang digunakan, terutama tabung gas dan peralatan listrik.

Kebakaran yang terjadi di Tambora ini menambah panjang daftar insiden kebakaran rumah yang terjadi di wilayah Jakarta Barat.

Permukiman padat penduduk yang tersebar di wilayah ini memang rawan terjadi kebakaran, terlebih jika ada faktor-faktor seperti kebocoran gas yang menjadi penyebab utama.

Saat ini, pihak kepolisian dan pemadam kebakaran masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti dari kebakaran yang menewaskan lima orang tersebut. Garis polisi masih terpasang di lokasi kejadian, dan tim forensik terus bekerja untuk mengumpulkan bukti-bukti yang diperlukan.

Sementara itu, jenazah kelima korban kebakaran, termasuk kakak-beradik AS dan Y, telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk proses identifikasi lebih lanjut.

Pihak keluarga korban juga telah diberitahu mengenai kejadian ini dan diharapkan bisa memberikan keterangan lebih lanjut kepada pihak berwenang.

Baca Juga : 17 Siswa di Asrama SD di Kenya Tewas Saat Sedang Tidur Akibat Kebakaran