17 Siswa di Asrama SD di Kenya Tewas Saat Sedang Tidur Akibat Kebakaran

Kebakaran asrama Sekolah Dasar Hillside Endarasha di Kenya mengakibatkan 17 siswa tewas dan 14 terluka.

17 Siswa di Asrama SD di Kenya Tewas Saat Sedang Tidur Akibat Kebakaran
17 Siswa di Asrama SD di Kenya Tewas Saat Sedang Tidur Akibat Kebakaran. Gambar : Dok. AP

BaperaNews - Setidaknya 17 siswa tewas akibat kebakaran yang melanda asrama Sekolah Dasar Hillside Endarasha di Nyeri County, Kenya, pada Kamis (5/9) malam. Kebakaran tersebut terjadi saat lebih dari 150 siswa tertidur lelap di dalam asrama sekolah tersebut.

Juru bicara Kepolisian Nasional Kenya, Resila Onyango, menyampaikan bahwa jumlah korban tewas mencapai 17 orang.

Selain itu, 14 siswa lainnya mengalami luka-luka, beberapa di antaranya dalam kondisi serius.

"Ada 17 korban jiwa dalam kejadian ini dan sejumlah anak juga dibawa ke rumah sakit akibat luka serius," kata Onyango dalam pernyataannya kepada AFP.

Jenazah yang ditemukan di lokasi kejadian dalam kondisi hangus terbakar, sehingga sulit untuk dikenali.

Onyango menyebutkan bahwa angka korban tewas dapat bertambah karena tim penyelamat masih melakukan operasi pencarian dan penyelamatan di area yang terbakar.

Kebakaran terjadi saat tengah malam di asrama yang menampung lebih dari 150 siswa. Para siswa yang menjadi korban adalah anak laki-laki yang berusia antara 9 hingga 13 tahun, bersekolah di kelas 4 hingga 8. Asrama tersebut berada di dalam kompleks Sekolah Dasar Hillside Endarasha, yang memiliki sekitar 800 siswa berusia 6 hingga 14 tahun.

Isaac Mwaura, juru bicara pemerintah Kenya, mengonfirmasi bahwa korban kebanyakan adalah siswa yang sedang tidur ketika kebakaran terjadi.

Baca Juga: Kebakaran Hutan di Jambi, Seluas 927 Hektare Terbakar

"Anak-anak yang meninggal adalah siswa laki-laki, usianya berkisar antara 9 hingga 13 tahun," ungkap Mwaura.

Hingga kini, belum ada informasi pasti mengenai penyebab kebakaran tersebut. Pihak berwenang masih menyelidiki insiden ini untuk menemukan sumber api yang menyebabkan tragedi tersebut.

Presiden Kenya, William Ruto, menyampaikan duka cita atas tragedi yang menimpa para siswa. Melalui akun X (sebelumnya Twitter), Ruto menyatakan belasungkawanya kepada keluarga korban yang kehilangan anak-anak mereka.

"Pikiran kami tertuju pada keluarga anak-anak yang kehilangan nyawa dalam tragedi kebakaran ini. Ini adalah berita buruk," tulis Ruto pada Jumat (6/9).

Ruto juga menyerukan dilakukannya penyelidikan menyeluruh untuk mengungkap penyebab kebakaran. Dia berjanji akan memastikan bahwa pihak yang bertanggung jawab atas insiden ini diadili.

"Kami akan melakukan penyelidikan penuh atas insiden mengerikan ini, dan akan meminta pertanggungjawaban bagi mereka yang bertanggung jawab," tambahnya.

Asrama tempat kebakaran terjadi dinilai tidak memenuhi standar keselamatan. Menurut laporan dari Komisi Nasional Gender dan Kesetaraan Kenya, asrama di Sekolah Dasar Hillside Endarasha ini melanggar standar keselamatan.

Sekolah ini terletak di daerah semi-pedesaan, sekitar 170 kilometer dari ibu kota Kenya, Nairobi. Sebagai sekolah yang menampung lebih dari 800 siswa, fasilitas yang ada dinilai tidak memadai untuk menampung siswa dalam jumlah besar dengan aman.

Laporan awal menyebutkan bahwa kondisi di asrama tersebut cukup padat, dan kemungkinan hal ini memperburuk situasi saat kebakaran terjadi. Para siswa yang sedang tidur tidak sempat menyelamatkan diri ketika api mulai menyebar dengan cepat.

Pihak berwenang masih terus melakukan penyelidikan untuk menemukan penyebab pasti kebakaran. 

Menurut Onyango, tim penyelamat juga masih melakukan operasi pencarian, sehingga jumlah korban jiwa mungkin akan terus bertambah.

Para korban yang selamat kini dirawat di rumah sakit terdekat. Beberapa siswa yang mengalami luka bakar serius sedang dalam perawatan intensif.

Baca Juga: Hotel di Korea Selatan Kebakaran, 7 Orang Dikabarkan Tewas 12 Luka-luka