Minta Serangan ke Gaza Dijeda 4 Jam Per Hari, AS: Israel Setuju
Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengumumkan bahwa Israel telah menyetujui jeda militer selama empat jam per hari di Gaza utara untuk tujuan kemanusiaan.
BaperaNews - Pada Kamis (9/11), Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengumumkan bahwa Israel telah menyetujui jeda militer selama empat jam per hari di Gaza utara untuk tujuan kemanusiaan.
Presiden AS Joe Biden mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menghentikan pertempuran yang telah berlangsung lebih dari sebulan dengan kelompok Hamas.
Menurut juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, jeda militer selama empat jam itu dianggap sebagai "langkah maju yang signifikan."
Israel akan menerapkan jeda tersebut setiap hari di wilayah Gaza utara, dengan pengumuman tiga jam sebelumnya.
Kirby menyatakan bahwa selama jeda tersebut, tidak akan ada operasi militer Israel, memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk dan memungkinkan warga sipil melarikan diri dari pertempuran.
Baca Juga : Usai Ditembak, Tentara Israel Lindas Tubuh Warga Palestina Pake Buldoser
Meskipun pengumuman tersebut telah dilakukan oleh pihak AS, kantor Perdana Menteri Netanyahu tidak secara eksplisit menyebutkan jeda kemanusiaan selama empat jam.
Sebaliknya, pemerintah Israel menekankan bahwa pasukannya telah menghentikan pertempuran selama beberapa jam setiap hari untuk memfasilitasi perjalanan warga sipil dari utara ke selatan Gaza.
Dilansir dari Aljazeera, pertempuran antara Israel dan kelompok militer Palestina Hamas telah berlangsung sejak 7 Oktober lalu. Perang ini dimulai setelah serangan Hamas yang menewaskan sejumlah orang, dan Israel meresponsnya dengan serangan darat dan udara.
Menurut Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas, lebih dari 10.500 orang tewas akibat serangan Israel, termasuk wanita, orang tua, dan anak-anak.
Baca Juga : Kehabisan Bahan Bakar, RS Indonesia di Gaza Pakai Minyak Goreng Untuk Operasional