Kronologi Kebakaran di Pulo Gadung yang Hanguskan 11 Rumah dan Tewaskan 3 Balita
Sebuah kebakaran terjadi di wilayah Cipinang, Pulo Gadung, Jakarta Timur, pada Jumat (20/9). Insiden tersebut menewaskan 3 balita dan menghanguskan 11 rumah.
BaperaNews - Kebakaran yang terjadi di Cipinang, Pulo Gadung, Jakarta Timur, pada Jumat (20/9) menewaskan tiga balita dan melahap 11 rumah.
Insiden ini berawal dari munculnya api di lantai dua salah satu rumah, di mana tiga balita, K (4), R (3), dan A (1), terkunci di dalam kamar.
J (45), kakek dari ketiga korban, sempat berusaha menyelamatkan cucunya setelah melihat api berkobar. Namun, upaya tersebut gagal karena api dengan cepat membesar.
“Namun, tidak sempat,” ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, saat ditemui di Polda Metro Jaya.
Menurut keterangan dari pihak kepolisian, saat kejadian, ibunda ketiga korban, DW (30), sedang menjemput anaknya yang lain di salah satu Sekolah Dasar (SD) di kawasan Cipinang.
Kombes Pol Ade Ary menjelaskan bahwa J, kakek korban, segera menghubungi DW ketika api mulai muncul. "Berdasarkan keterangan yang didapatkan, saat itu ibu korban menjemput anaknya di SD Cipinang," jelas Ade.
Sebelum meninggalkan rumah, DW mengunci kamar tempat anak-anaknya berada untuk mencegah mereka keluar. Hal ini dilakukan karena rumah dalam keadaan kosong, dan ketiga anak tersebut masih kecil sehingga dikhawatirkan mereka akan terjatuh dari lantai dua.
Namun, tak lama setelah itu, kebakaran terjadi dan api dengan cepat melahap rumah DW beserta 10 rumah lainnya di sekitarnya.
Baca Juga : Pabrik Oli dan Ban di BSD Kebakaran, 10 Unit Mobil Damkar Dikerahkan
Kombes Pol Ade Ary menyatakan bahwa kasus ini masih dalam penyelidikan oleh Satreskrim Polres Jakarta Timur dan Polsek Pulo Gadung. Penyelidikan dilakukan untuk memastikan apakah ada unsur tindak pidana dalam kejadian ini.
"Ini yang akan dilakukan pendalaman oleh rekan-rekan Satreskrim Polres Jakarta Timur dan Polsek Pulo Gadung, apakah ada dugaan tindak pidana atau tidak," ujar Ade.
Api yang dengan cepat membesar tidak hanya menyebabkan hilangnya nyawa tiga balita, tetapi juga menghancurkan 11 rumah di sekitar lokasi kejadian.
Tim pemadam kebakaran yang tiba di lokasi berupaya memadamkan api, namun upaya penyelamatan para korban di lantai dua rumah tidak berhasil karena kobaran api sudah terlalu besar.
Kebakaran ini juga menimbulkan kerugian material bagi para korban yang rumahnya hangus terbakar. Sejumlah warga terpaksa mengungsi dan kehilangan tempat tinggal.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih mendalami penyebab kebakaran dan memeriksa berbagai saksi yang ada di lokasi kejadian.
Atas insiden tragis ini, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar lebih berhati-hati saat meninggalkan anak-anak di dalam rumah, terutama ketika tidak ada orang dewasa yang dapat mengawasi.
Ia menekankan pentingnya menjaga komunikasi dengan anggota keluarga lainnya untuk memastikan ada yang bisa mengawasi anak-anak saat rumah ditinggalkan.
"Tolong komunikasi sama keluarga yang lain untuk bisa menjaga. Sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan apabila tidak ada situasi darurat," tegas Ade.
Baca Juga : Kebakaran Hebat di Cilincing Jakut Akibat Penyulingan Tiner Meledak