Musim Gugur Ini, Bumi Dikabarkan Punya "Mini Moon"
Bumi akan mendapatkan "bulan kedua" berupa asteroid kecil yang dinamakan 2024 PT5 pada musim gugur tahun 2024.
BaperaNews - Pada musim gugur tahun 2024, Bumi akan mendapatkan "bulan kedua" berupa asteroid kecil yang dinamakan 2024 PT5.
Asteroid ini akan berperan sebagai "mini moon" selama dua bulan sebelum akhirnya kembali ke sabuk asteroid Arjuna, mengikuti orbit Matahari.
Fenomena ini terjadi akibat penangkapan gravitasi Bumi terhadap objek yang mendekat, namun tidak akan bertahan lama.
2024 PT5 pertama kali diidentifikasi oleh tim ilmuwan yang mempelajari fenomena mini-moon. Tim ini mencatat dinamika yang tidak biasa dari asteroid tersebut saat memantau objek-objek baru yang menarik perhatian mereka.
Menurut Carlos de la Fuente Marcos, seorang profesor dari Universidad Complutense de Madrid dan peneliti utama dalam studi ini, asteroid tersebut berasal dari sabuk asteroid Arjuna, yang terdiri dari bebatuan luar angkasa yang bergerak dalam orbit yang hampir mirip dengan Bumi, yaitu pada jarak sekitar 150 juta kilometer dari Matahari.
Asteroid-asteroid di sabuk Arjuna ini sering kali mendekati Bumi, dan beberapa di antaranya bisa terjebak dalam medan gravitasi Bumi untuk sementara waktu.
"Objek-objek di sabuk asteroid Arjuna merupakan bagian dari populasi objek dekat Bumi, terdiri dari asteroid dan komet," jelas Marcos pada Jumat (20/9/2024).
Asteroid 2024 PT5 ini mendekati Bumi pada jarak sekitar 4,5 juta kilometer dengan kecepatan rendah sekitar 3.540 kilometer per jam, cukup lambat untuk membuat energinya terpengaruh oleh gravitasi Bumi. Hal ini menyebabkan asteroid tersebut menjadi bulan sementara selama dua bulan.
Meski demikian, asteroid ini tidak akan menyelesaikan satu putaran penuh mengelilingi Bumi layaknya satelit alami. Marcos mengibaratkan peran 2024 PT5 ini sebagai seorang "window shopper" yang hanya melihat-lihat dari dekat tanpa benar-benar terlibat penuh.
Baca Juga : Fenomena Hujan Aneh yang Pernah Terjadi di Dunia
"Jika satelit sejati seperti pembeli yang benar-benar masuk ke toko, objek seperti 2024 PT5 hanya sekadar melihat-lihat dari luar," ujarnya.
Peristiwa mini-moon seperti ini terbagi dalam dua kategori. Pertama, episode panjang di mana asteroid berhasil menyelesaikan satu atau lebih putaran penuh di sekitar Bumi, dan biasanya berlangsung hingga satu tahun atau lebih.
Kedua, episode pendek seperti yang terjadi dengan 2024 PT5, di mana objek hanya terjebak gravitasi untuk beberapa minggu atau bulan sebelum akhirnya lepas kembali.
Peristiwa yang lebih singkat ini lebih sering terjadi, sedangkan penangkapan panjang jarang terjadi, dengan hanya beberapa peristiwa terjadi setiap dekade.
2024 PT5 adalah contoh dari peristiwa penangkapan singkat, di mana benda kecil mengalami energi geosentris negatif selama beberapa waktu sebelum kembali lepas dari gravitasi Bumi.
Sebelumnya, hanya ada dua mini-moon yang berhasil terdeteksi menyelesaikan penangkapan panjang, yaitu asteroid 2006 RH120 dan 2020 CD3.
Selain itu, terdapat beberapa contoh mini-moon dengan penangkapan singkat yang telah dipublikasikan, termasuk 1991 VG, 2022 NX1, dan kini 2024 PT5.
Fenomena lepasnya mini-moon seperti ini biasanya disebabkan oleh gangguan gravitasi dari Matahari. Setelah dua bulan berperan sebagai mini-moon, asteroid 2024 PT5 akan kembali ke orbit aslinya yang berpusat pada Matahari, bergabung lagi dengan sabuk asteroid Arjuna.
Sayangnya, meski berada di dekat Bumi, 2024 PT5 tidak akan dapat diamati dengan mudah oleh kebanyakan pengamat langit.
Asteroid ini terlalu kecil dan redup untuk dilihat dengan teleskop amatir atau teropong biasa. Menurut Marcos, "Diperlukan teleskop dengan diameter setidaknya 30 inci serta detektor CCD atau CMOS untuk bisa melihat objek ini dengan jelas."
Hal ini menjadikan pengamatan 2024 PT5 hanya mungkin dilakukan oleh astronom profesional yang menggunakan peralatan khusus.
Baca Juga : Fenomena Ribuan Ikan Sarden Berloncatan ke Daratan di Cianjur