Kebakaran Hebat di Cilincing Jakut Akibat Penyulingan Tiner Meledak
Kebakaran melanda kawasan penyulingan tiner di Semper Timur pada Sabtu (14/9). Ledakan tungku menyebabkan kerugian material Rp25 juta. Tidak ada korban jiwa.
Alina
BaperaNews - Kebakaran besar melanda kawasan penyulingan tiner di Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara, pada Sabtu (14/9). Insiden ini bermula dari ledakan tungku penyulingan tiner yang terjadi sekitar pukul 09.54 WIB.
Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Gatot Sulaeman, mengungkapkan bahwa kebakaran tersebut mengakibatkan kerugian material sebesar Rp25 juta.
Area yang terbakar diperkirakan mencapai 200 meter persegi. Meskipun kebakaran tersebut cukup besar, tidak ada korban jiwa atau luka berat yang dilaporkan.
Kebakaran ini terjadi di Kampung Rawamalang RT 05/10, Semper Timur, Cilincing.
Menurut Gatot, laporan mengenai kebakaran diterima melalui layanan panggilan darurat 112 pada pukul 09.54 WIB. Begitu menerima informasi, tim pemadam kebakaran segera dikerahkan ke lokasi. Sebanyak sembilan unit mobil pemadam dan 45 personel diterjunkan untuk menangani kebakaran di Cilincing tersebut.
Baca Juga: Taman Nasional Way Kambas Lampung Kebakaran, Beberapa Satwa Mati
Proses pemadaman dimulai pada pukul 10.02 WIB. Tim pemadam berhasil melokalisasi api pada pukul 10.19 WIB, melanjutkan dengan proses pendinginan hingga pukul 10.31 WIB, dan menyelesaikan pemadaman pada pukul 11.53 WIB.
Gatot menjelaskan bahwa api berasal dari ledakan tungku penyulingan tiner. Saat kejadian, pekerja sedang membakar tungku penyulingan ketika terjadi ledakan yang menyebabkan api menyebar dengan cepat.
Warga setempat mencoba memadamkan api menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), namun upaya tersebut tidak berhasil.
Gatot menambahkan bahwa upaya pemadaman yang dilakukan petugas cukup efektif, dan tidak ada laporan lebih lanjut tentang korban jiwa atau luka berat.
Namun, kejadian ini menunjukkan pentingnya penanganan yang tepat dan kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi kebakaran, terutama di lokasi-lokasi yang berpotensi menimbulkan ledakan.
Baca Juga: 17 Siswa di Asrama SD di Kenya Tewas Saat Sedang Tidur Akibat Kebakaran
