Sederet Dampak yang Terjadi Akibat Banjir Lahar Dingin Semeru
Banjir lahar dingin di Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, menyebabkan korban jiwa. Simak selengkapnya!
BaperaNews - Bencana banjir lahar dingin terjadi pada kawasan kaki Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur pada Jumat dini hari (7/7). Hujan lebat membuat longsor di sejumlah titik. Tiga orang sekeluarga meninggal dunia akibat longsor dipicu hujan lebat dan banjir lahar dingin tersebut.
Data terbaru, 571 orang mengungsi di sejumlah titik pengungsian di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro Lumajang yakni di Balai Desa Tumpeng, Jarit, Penanggal, Tambakrejo, Pronojiwo, Komunitas Rumah Wani Gosong Desa Jarit, dan sebuah rumah warga di Patung Salak.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari, para korban masih bertahan di rumah pengungsian atau rumah saudaranya yang aman dari ancaman bencana Gunung Semeru.
Ucapan duka cita dan doa ramai disampaikan rakyat Indonesia di media sosial, berharap semua warga terdampak diberi kesabaran dan keselamatan.
Banjir lahar dingin Gunung Semeru saat ini telah surut, namun bukan berarti ancaman terhenti. Hujan lebat diperkirakan masih akan turun yang bisa memicu banjir lahar dingin susulan dan longsor. Berikut sederet dampak banjir lahar dingin Semeru yang disertai longsor.
Baca Juga : Jalur Kereta di Bogor Menggelantung Akibat Longsor, Dua Warga Tewas
-
Bangunan dan Jembatan Rusak
Data dari BPBD Jatim per hari Sabtu (8/7) pukul 12.00 WIB, ada 5 jembatan putus akibat banjir lahar dingin dan longsor. 5 jembatan tersebut ialah :
- Jembatan penghubung Desa Kloposawit dengan Desa Tumpeng Kecamatan Candipuro
- Jembatan penghubung Lumajang Malang Desa Sidomulyo Kecamatan Pronojiwo
- Jembatan Kali Regoyo penghubung Desa Jugosari dengan Dusun Kebondeli Selatan
- Jembatan penghubung Desa Tumpeng dan Desa Nguter
- Jembatan Kalibaru Pronojiwo
Untuk jumlah bangunan yang rusak masih didata oleh aparat kepolisian bersama TNI dan BPBD.
-
Korban Jiwa
3 Warga sekeluarga meninggal dunia akibat bencana banjir lahar dingin Semeru disertai longsor Semeru. Identitas korban ialah Galih Adi (23), Candra Agustina (20), dan Galang Naendra (4 bulan). Ketiga korban tertimbun longsor dan tidak sempat menyelamatkan diri ketika terjadi bencana di rumahnya di Dusun Sriti Kecamatan Pronojiwo hari Jumat (7/7) pukul 04.30 WIB.
-
Ratusan Pengungsi
571 warga mengungsi. Pemerintah menyediakan 13 titik pengungsian yaitu :
- Balaidesa Tumpeng
- Balaidesa Candipuro
- Balaidesa Jarit
- Balaidesa Tambahrejo
- Balaidesa Besuk
- Balaidesa Penanggal
- Ponpes Nurul Salam Jarit
- Rumah Warga di Patung Salak
- Rumah Komunitas Wani Gosong Jarit
- Balaidesa Nguter
- Desa Pasrujambe
- Dusun Kampung Baru Sumberwuluh
- Kecamatan Candipuro
Semoga para pengungsi bencana banjir lahar dingin Semeru dan longsor Semeru mendapat ketabahan dan bisa segera mendapat bantuan untuk perbaikan bangunannya yang rusak, bisa segera kembali menjalankan aktifitasnya, serta terlindungi dari segala marabahaya bencana ya.
Baca Juga : Kronologi Banjir Lahar Dingin di Semeru, Menyebabkan 2 Alat Berat Terseret dan Tenggelam