Taman Nasional Way Kambas Lampung Kebakaran, Beberapa Satwa Mati

Kebakaran hutan di Taman Nasional Way Kambas, Lampung, yang terjadi pada Minggu dini hari mengakibatkan kerusakan lahan hingga 900 hektare dan kematian beberapa satwa.

Taman Nasional Way Kambas Lampung Kebakaran, Beberapa Satwa Mati
Taman Nasional Way Kambas Lampung Kebakaran, Beberapa Satwa Mati. Gambar : Ilustrasi Canva

BaperaNews - Kebakaran hutan di Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Lampung, terjadi pada Minggu dini hari (8/9), telah mengakibatkan kerusakan pada lahan dan menyebabkan kematian beberapa satwa.

Luas lahan yang terbakar diperkirakan mencapai antara 600 hingga 900 hektare. Saat ini, tim gabungan masih bersiaga untuk memastikan bara api benar-benar padam dan memantau kemungkinan munculnya titik api baru.

Humas Balai TNWK, Sukatmoko, membenarkan adanya kebakaran yang terjadi sejak Minggu (8/9).

"Kebakaran ini melanda bagian hutan yang terdiri dari vegetasi savana atau padang rumput. Hampir 30 jam lahan terbakar hingga mencapai ratusan hektare," jelas Sukatmoko pada Senin (9/9).

Sukatmoko juga mengonfirmasi bahwa kebakaran telah mengakibatkan kematian beberapa satwa hutan, termasuk burung dan ular, yang ditemukan mati terbakar di beberapa lokasi.

"Benar, ada sejumlah satwa yang ditemukan mati terbakar, seperti burung dan ular, di beberapa lokasi," katanya.

Baca Juga: 17 Siswa di Asrama SD di Kenya Tewas Saat Sedang Tidur Akibat Kebakaran

Kepala Bidang Humas Polda Lampung, Komisaris Besar (Kombes) Umi Fadilah, menduga bahwa kebakaran ini mungkin disebabkan oleh aktivitas perburuan liar.

Berdasarkan analisis kasus kebakaran sebelumnya di kawasan TNWK, kebakaran sering kali dipicu oleh aktivitas perburuan liar yang menggunakan api untuk merangsang pertumbuhan tanaman baru yang menarik satwa, seperti rusa.

"Kita menduga kebakaran kali ini juga dilakukan oleh pemburu liar, namun penyelidikan masih berlangsung dan belum bisa disimpulkan secara definitif," ujar Umi Fadilah.

"Dari analisis kasus sebelumnya, kebakaran di kawasan TNWK sering kali dipicu oleh aktivitas perburuan liar," tambahnya.

Baca Juga: Kebakaran Hutan di Jambi, Seluas 927 Hektare Terbakar