Israel Ajak Damai Palestina, Tapi Minta Negaranya Diakui Dunia

Perdana Menteri Israel Yair Lapid mendukung kemerdekaan Palestina, namun dengan syarat negaranya juga diakuin oleh negara Islam.

Israel Ajak Damai Palestina, Tapi Minta Negaranya Diakui Dunia
Israel ajak damai Palestina tapi minta Negaranya diakui dunia. Gambar : AFP/TIMOTHY A. CLARY

BaperaNews - Perdana Menteri Israel Yair Lapid menyeru agar negara-negara islam di dunia seperti Arab dan lainnya berdamai dan mengakui kedaulatan negara Israel.

Yair Lapid menyampaikannya dalam sidang Majelis Umum PBB yang ke-77 di New York Amerika Serikat pada Kamis (22/9).

“Sejarah ditentukan manusia, kita butuh paham sejarah dan hormat padanya serta belajar dari itu, tapi juga bersedia berubah demi memilih masa depan, bukan masa lalu, memilih perdamaian daripada perang” ujarnya.

Yair Lapid kemudian menyatakan dukungannya untuk menyelesaikan konflik Palestina yang telah berlangsung lebih dari setengah abad, ia menyarankan agar Israel dan Palestina sama-sama diakui sebagai negara yang merdeka dan berdaulat, hidup sendiri-sendiri namun beriringan.

“Kesepakatan dengan Palestina, berdasar solusi dua negara untuk dua bangsa ialah hal tepat untuk keamanan Israel dan ekonomi, juga untuk masa depan anak-anak kita” imbuhnya.

Israel sebelumnya merebut wilayah Yerusalem Timur, Jalur Gaza, dan Tepi Barat yang merupakan wilayah Palestina sejak tahun 1967.

Perundingan sebelumnya dilakukan pada tahun 2014 dan gagal. Upaya perdamaian kedua negara tidak dilanjutkan, namun Palestina dan kelompok peduli HAM menuding Israel terus merebut wilayah Palestina terutama di sepanjang Tepi Barat.

Baca Juga : 10000 Warga Rusia Daftarkan Diri Ikut Perang Ke Ukraina Usai Putin Perintahkan Mobilisasi Parsial

Perang singkat baru-baru ini juga terjadi di Jalur Gaza, tindakan tentara Israel memperburuk rencana perdamaian.

Dubes AS untuk Israel Tom Nides menyebut pidato Yair Lapid ialah hal yang berani karena blak-blakan mendukung perdamaian di tengah ketegangan yang masih terjadi.

Seorang pejabat senior di Organisasi Pembebasan Palestina Wasel Abu menyebut pidato Lapid “Tidak ada artinya, tidak berarti apa-apa untuk kedamaian kedua negara”. Yang artinya Israel dan Palestina masih tegang satu sama lain.

Sebagaimana diketahui Israel dan Palestina telah berperang selama berpuluh-puluh tahun, alasannya ialah kedua Negara sama-sama ingin berdiri di tempat yang sama. Wilayah Palestina dan Israel berada antara Laut Mediterania dan Sungai Jordan.

Negara-negara barat seperti AS dan sekutunya mengakui wilayah tersebut sebagai Israel, sedangkan Negara-negara Islam dan pendukung Palestina mengakui wilayah tersebut milik Palestina. Hal itulah yang seolah menciptakan kelompok antara pendukung Israel dan Palestina.

Negara-negara pendukung Palestina diantaranya ialah Indonesia, Arab Saudi, Rusia, dan Korea Utara. Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, artinya tidak ada kerjasama apapun sebagai bentuk dukungan dan pembelaan kepada kedaulatan Palestina.

Baca Juga : Penyebab Perempuan di Iran Demo Bakar Hijab di Jalanan