Detik-detik Para Pendaki Berlarian Saat Gunung Dukono Tiba-tiba Erupsi

Video viral memperlihatkan pendaki berlari menyelamatkan diri saat Gunung Dukono meletus.

Detik-detik Para Pendaki Berlarian Saat Gunung Dukono Tiba-tiba Erupsi
Detik-detik Para Pendaki Berlarian Saat Gunung Dukono Tiba-tiba Erupsi. Gambar : Kolase Tangkapan Layar Instagram/@anak_esa

BaperaNews - Gunung Dukono di Halmahera Utara, Maluku Utara, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya yang berbahaya. Pada 17 Agustus 2024, momen yang seharusnya diperingati dengan khidmat oleh seluruh masyarakat Indonesia, justru menjadi pengalaman menegangkan bagi sekelompok pendaki yang nekat mendaki gunung ini.

Video yang merekam detik-detik mengerikan saat para pendaki berlarian menghindari muntahan material vulkanik dari kawah Gunung Dukono langsung viral di media sosial. 

Video yang diunggah oleh akun Instagram @anak_esa memperlihatkan dengan jelas momen-momen ketika para pendaki yang berada di puncak Gunung Dukono harus berlari untuk menyelamatkan diri.

Saat itu, mereka sedang melakukan summit ke puncak gunung dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan 17 Agustus. Namun, peristiwa ini berubah menjadi mimpi buruk ketika kawah Gunung Dukono tiba-tiba memuntahkan material panas dan abu vulkanik.

Dalam video tersebut, terlihat pendaki berlarian panik saat kawah Gunung Dukono yang berada di dekat mereka meletus secara tiba-tiba.

"Detik-detik pendaki hampir dihantam material erupsi ketika summit ke puncak Dukono pas momen 17 Agustus 2024," tulis akun Instagram @anak_esa dalam unggahannya. 

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Dukono, Bambang Sugiono, menegaskan bahwa aktivitas pendakian yang dilakukan oleh belasan orang ini sangat berbahaya.

Baca Juga: Korban Erupsi Gunung Marapi Telah Ditemukan Semua, 23 Meninggal Dunia

"Iya benar, kita juga tahu dikirim teman (video) dari Instagram. Dilihat dari video yang ada, masih ada pendaki tanpa ada koordinasi di pos pengamatan gunung api (Dukono). Secara diam-diam mengambil inisiatif sendiri dan mendaki sampai ke titik pusat kegiatan kawah Gunung Dukono," jelas Bambang saat dihubungi melalui sambungan telepon pada Minggu, (18/8).

Menurut Bambang, para pendaki ini diduga melakukan pendakian tanpa memperhatikan larangan yang sudah dikeluarkan sebelumnya. Bahkan, mereka tidak melakukan observasi kondisi gunung sebelum memutuskan untuk mendaki.

Padahal, saat itu, Gunung Dukono sedang berada pada status Waspada (Level II), yang artinya aktivitas vulkanik gunung tersebut sedang tinggi dan berpotensi meletus kapan saja.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa sepanjang pengamatan pada Senin, (19/8), Gunung Dukono tercatat mengalami 184 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 7-34 mm dan lama gempa 30,74-56,86 detik.

Selain itu, terjadi juga 61 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 7-24 mm, S-P 10,07-46,37 detik, dan lama gempa 60,19-96,98 detik, serta 1 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 1-6 mm, dominan 2 mm.

PVMBG mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk tidak mendekati Kawah Malupang Warirang dalam radius 3 km dari puncak Gunung Dukono.

"Imbauan kami dari PVMBG, selalu waspada. Ikuti warning dari PVMBG. Di mana tidak boleh mendekati arah kawah Gunung Dukono kurang lebih 3 kilometer," tegas Bambang Sugiono.

Sepanjang tahun 2024, Gunung Dukono telah tercatat meletus sebanyak 34 kali. Hingga Selasa, (20/8), Gunung Dukono masih berstatus Waspada (Level II).

Letusan dengan abu vulkanik yang terjadi secara periodik mengharuskan masyarakat di sekitar Gunung Dukono untuk selalu waspada dan menyediakan masker atau penutup hidung serta mulut guna melindungi diri dari bahaya abu vulkanik yang dapat mengancam sistem pernapasan.

Baca Juga: Korban Erupsi Gunung Marapi, Zhafirah Ife Meninggal Dunia Usai 13 Hari Dirawat