Waspadai BPOM Ungkap 6 Merk Kopi Saset Yang Mengandung Viagra Dan Paracetamol
BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) mengungkap berbagai jenis merk produk kopi yang mengandung paracetamol dan Viagra yang sudah beredar luas di pasaran. Ini dia 6 merk kopi yang harus dihindari!
BaperaNews - BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) mengungkap berbagai jenis merk produk kopi yang mengandung paracetamol dan sildenafil, merk kopi tersebut ternyata sudah beredar luas di pasaran mulai dari Jakarta, Bandung, serta Bogor dan diberi label palsu BPOM.
Paracetamol dan sildenafil ialah jenis bahan kimia yang dipakai untuk membuat obat, jika tidak dipakai sesuai aturan, bisa menyebabkan overdosis dan resiko tinggi lainnya. Merk kopi tersebut ialah :
Ditegaskan oleh BPOM bahwa kedua bahan obat tersebut sama sekali tidak tepat untuk dicampurkan ke dalam kopi dan bisa menyebabkan efek samping ringan hingga kematian. Paracetamol bisa menyebabkan reaksi mual, tekanan darah rendah, alergi, kelainan darah, dan jika dipakai dalam jangka panjang bisa merusak ginjal serta hati.
Sedangkan Slidenafil membuat efek samping mual, kemerahan di kulit, diare, kejang, detak jantung tidak teratur, pandangan kabur, bahkan kematian. Tentu resikonya besar sekali terlebih jika diminum terus menerus.
Baca juga: PPLN Masuk Bali Bebas Karantina Mulai Senin 7 Maret
Temuan BPOM tersebut dilakukan ketika melakukan operasi sarana illegal produksi pangan di Bandung dan Bogor pada 22 Februari 2022. “Bahan kimia ini dilarang untuk dipakai di obat tradisional maupun di pangan olahan” ujar Kepala BPOM, Penny Lukito dalam konferensi persnya hari Jumat 4 Maret 2022.
Penny mengungkap, jaringan pengedar kopi ini ternyata sudah ada sejak Desember 2019, BPOM bekerjasama dengan polisi akan terus mengusut dan identifikasi jaringan lainnya untuk bisa memberantas peredaran pangan dengan bahan baku illegal.
Sildenafil yang terkandung dalam kopi illegal tersebut juga disebut dengan Viagra, yakni sebuah tablet obat kuat yang bisa membantu meningkatkan aliran darah ke penis pria ketika mendapatkan rangsangan seksual sehingga ereksi bisa terjadi lebih lama, namun obat ini hanya boleh diberikan oleh dokter dan dengan dosis khusus sesuai masalah seksual yang dialami pria.
Dalam merk-merk kopi yang beredar di atas, tentu dosis Viagra di dalamnya diberikan dalam kadar asal-asalan yang efeknya bisa berbahaya. Viagra sebenarnya hanya boleh diberikan pada pasien dengan disfungsi ereksi, dan jelas dilarang untuk dicampurkan dengan bahan pangan seperti kopi tersebut.
BPOM menganjurkan semua masyarakat untuk waspada, periksa terlebih dahulu nomor BPOM yang tertera di setiap produk ke website resmi BPOM, dengan demikian bisa diketahui apakah nomor izin tersebut benar adanya atau dipalsukan.
Baca Juga: Dinkes Banten Telusuri Video Viral Anak Badui Kebal Disuntik Vaksin